Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Pertanian akan meningkatkan kapasitas Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) menjadi Politeknik pertanian terbaik dunia dengan spesifikasi `Tropical Agriculture`.

"Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian yang ingin agar STPP lebih unggul dari fakultas pertanian yang ada di setiap perguruan tinggi di Indonesia, dan terbaik dunia," kata Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur dan Sarana Prasarana, Sam Herodian, dalam kegiatan dengar pendapat dengan para dosen STPP, di Kampus STPP Cibalagung, Kota Bogor, Selasa.

Menurut Sam, tidak banyak pendidikan tinggi yang memiliki spesifikasi pertanian tropis. STPP akan dirancang menjadi politeknik yang memiliki keunggulan di bidang tersebut.

Untuk menjadi Politeknik Pertanian terbaik dunia, STPP sudah memiliki modalnya baik dari sumber daya manusia, muapun sarana dan prasarananya, tinggal diperkuat saja lagi, katanya.

Sam menyebutkan, STPP perlu memanfaatkan semua sumber daya yang ada di Kementerian Pertanian, agar memperkuat perannya sebagai lembagan pendidikan pertanian terbaik. Seperti dalam bidang riset dapat berkoordinasi dengan Badan Litbang Pertanian, ataupun memanfaatkan Balai Embrio Ternak (BET) dalam bertukar teknologi.

Menurutnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Kementerian Pertanian, maka proses untuk meningkatkan kapasitas STPP sebagai politeknik terbaik di dunia dapat cepat dicapai.

"Karena kalau semua dibutuhi di STPP akan membutuhkan waktu serta biaya yang besar," kata Sam.

Kendala selama ini yang dialami para pengajar adalah mengakses fasilitas sarana dan prasarana seperti untuk penelitian dan pengembangan riset, karena belum adanya kerja sama antara STPP dengan lembaga lainnya yang ada di Kementerian Pertanian.

"Padahal lembaga ini satu induk di bawah Kementerian Pertanian, semua fasilitas itu ada di seluruh Indonesia. Padahal kita punya fasilitas di seluruh indonesia dan ini bisa dimanfaatkan oleh STPP," kata dosen Fateta IPB tersebut.

Sam menambahkan, langkah pertama yang perlu disiapkan untuk pengembangan STPP adalah sumber daya manusia yang perlu diperkuat.

Caranya dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di Kementerian Pertanian untuk membagi dan mentransfer ilmunya. Seperti tenaga doktor dan profesor yang ada di Badan Litbang Pertanian mengajar di STPP.

"Dan sebaliknya, dosen maupun mahasiswa STPP dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Badan Litbang maupun lembaga lainnya yang ada di bawah Kementan," kata Sam.

Ketua STPP, Nazaruddin menyatakan kesiapannya untuk memenuhi harapan Menteri Pertanian menjadikan STPP sebagai lembaga pendidikan pertanian terbaik di dunia.

"Kami akan bergerak cepat dalam mentransformasi diri, diawali dengan mengubah status menjadi Politeknik yang saat ini sedang dalam proses," katanya.

Selain mengembangkan STPP menjadi politeknik terbaik, Menteri Pertanian juga menantang tenaga pengajar STPP untuk melakukan riset di bidang pertanian, baik itu padi, hortikultura muapun mesin pertanian.

Dalam temu dengar pendapat dengan Staf Ahli Menteri bidang Infrastruktur dan Sarana Prasarana, dimanfaatkan oleh para dosen STPP untuk menyampaikan keluh kesah serta upaya-upaya untuk memenuhi target dari kementerian terutama dalam hal riset bagi tenaga pengajar.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017