Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi bersama Atma Connect menggelar simulasi penanggulangan gempa bumi dan tanah longsor serta penanganan korban luka dan meninggal dunia di Dusun Pasirkandeul, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Kamis.

"Kegiatan yang diselenggarakan di Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung ini merupakan rangkaian dari Program Ketangguhan Bencana Masyarakat Berbasis Teknologi Internet yang didukung Atma Connect serta Internet Society Foundation (ISF)," kata Ketua PMI Kabupaten Sukabumi Hondo Suwito.

Menurut Hondo, simulasi penanggulangan gempa bumi dan longsor serta penanganan korban bencana diikuti oleh ratusan peserta seperti Sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sukamaju, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Nyalindung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan masyarakat sekitar.

Baca juga: PMI luncurkan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana perlu dan penting dilibatkan dalam pelatihan ataupun edukasi tentang penanggulangan bencana serta penanganan korban seperti pada simulasi yang digelar pihaknya tersebut.

Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi bahaya bencana khususnya dalam upaya menghadapi potensi terjadinya gempa bumi megathrust yang saat ini menjadi perhatian di dalam maupun luar negeri, apalagi wilayah Sukabumi merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat gempa yang diprediksi bermagnitudo hingga 8,9 itu.

"Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan semua unsur terutama terkait standar operasional prosedur (SOP) tanggap darurat bencana di level masyarakat tingkat desa," tambahnya.

Di tempat yang sama, Field Director Atma Connect Alfan Kasdar mengatakan pelaksanaan simulasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yang sudah disusun dalam panduan SOP tanggap darurat bencana dengan melibatkan seluruh pihak.

Baca juga: PMI Sukabumi gelar pelatihan SOP pemanfaatan internet saat bencana

Melalui kegiatan tersebut terlihat sejauh mana koordinasi antar-instansi, terutama pada peran tugas pokok dan fungsi masing masing komponen di tingkat desa pada saat bencana serta penggunaan teknologi internet dalam upaya mendukung proses manajemen bencana.

Pihaknya berharap hasil simulasi ini para pihak yang terlibat bisa saling berkoordinasi dan mengerti tupoksi masing-masing sesuai SOP yang telah dibuat. Sehingga, para petugas penanggulangan bencana mampu memobilisasi dan memberdayakan kapasitas masyarakat dalam hal tanggap darurat bencana.

Sementara Kepala Desa Sukamaju Aas Suganda menambahkan simulasi yang digelar PMI Kabupaten Sukabumi dan Atma Connect tentunya penting bagi masyarakat sehingga jika terjadi bencana bisa meminimalkan jatuhnya korban luka dan jiwa serta kerugian material.

Menjadi kebanggaan tersendiri bahwa desa yang dipimpinnya menjadi lokasi proyek percontohan Program Ketangguhan Bencana Masyarakat Berbasis Teknologi Internet.

Baca juga: PMI libatkan anak hingga remaja ikut berpartisipasi pengurangan risiko bencana

"Desa Sukamaju merupakan salah satu desa di Kabupaten Sukabumi yang masuk dalam kategori daerah dengan potensi risiko bencana tinggi ditambah masih banyak lokasi di desa yang masih blank spot atau tidak tersentuh akses internet dan sinyal komunikasi," tambahnya.

Pantauan di lokasi, simulasi ini memperlihatkan kondisi saat terjadi bencana di mana ratusan warga terpaksa diungsikan ke posko tanggap darurat bencana serta banyaknya korban yang terluka dan meninggal dunia yang perlu ditangani.

Kemudian dalam simulasi itu pun diperlihatkan bagaimana koordinasi unsur forkopimcam dalam menangani para korban serta relawan PMI yang bekerja sama dengan berbagai organisasi memberikan bantuan kepada korban terdampak seperti melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan pertama.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024