Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama Kapolres setempat AKBP Hanny Hidayat dan unsur Muspida lainnya memikul Sisingaan, properti tarian khas Sunda, dalam memperingati Hari Bhayangkara di Purwakarta, Senin.

Dalam kegiatan yang digelar di halaman Pendopo Pemkab Purwakarta hingga ke Jalan RE Martadinata, bupati, kapolres, Dandim 0619 Purwakarta Letkol (Inf) Ari Maulana, serta Ketua DPRD Purwakarta Sarip Hidayat memikul properti tarian khas Sunda tersebut sambil menari-nari.

Dalam keterangannya, Dedi Mulyadi mengatakan kalau saat ini sudah bukan masanya lagi pemimpin dipikul dan diarak oleh masyarakat. Tetapi sebaliknya, saat ini sudah waktunya pemimpin memikul masyarakat.

"Kalau dulu pejabat yang dipikul, kita ubah filosofinya, pejabat itu seharusnya memikul, bukan dipikul. Pengantin sunat kan dipikul agar bahagia. Nah, masyarakat juga begitu, harus dipikul oleh pemimpin agar bahagia," kata dia dalam siaran pers yang diterima Antara.

Dikatakannya, di antara tujuan kebahagiaan ialah agar dapat tercapai saat pejabat mampu menjadi pengayom rakyatnya.

Ia juga menyampaikan pesan khusus di Hari Bhayangkara yang ke-71 ini. Pihak kepolisian menurutnya harus memperkuat dua aspek, yakni aspek humanis dan aspek ketegasan.

Kedua hal tersebut disebutkan harus dilakukan agar tercipta suasana ketertiban di tengah masyarakat.

"Secara umum, Indonesia ini kurang tertib, cara berkendara, membuang sampah, ujaran kebencian, budaya antre, masih kurang tertib. Tetapi kalau di luar Indonesia kan takut pada aturan, jadi tertib. Ketertiban itu kan ciri humanis sebuah masyarakat," katanya.

Untuk menumbuhkan budaya tertib itu, Dedi menekankan mengenai pentingnya ketegasan dalam law enforcement.

Ia menyontohkan kultur di desa-desa, saat ada salah satu anggota masyarakat yang melanggar peraturan hukum, biasanya diselesaikan dengan cara kompromi. Sebab mereka memiliki sanak saudara yang bekerja sebagai penegak hukum.

"Kita harus konsisten, jangan sampai minta bantuan kakak, paman atau bapak saat melakukan pelanggaran hukum. Ke depan harus lebih tegas," kata dia.

Selain unsur sisingaan dan unsur ormas, kegiatan itu juga turut dimeriahkan oleh iring-iringan mobil patroli dan stand up comedy petugas kepolisian.

Seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Hari Bhayangkara ke-71 di Purwakarta ditutup dengan Konser Bhayangkara di Lapang Sahate, Jalan KK Singawinata.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017