Kanagarian Lawang di Padang, Sumatera Barat, merupakan sentra produksi tebu dengan lahan subur dan iklim ideal, menghasilkan ribuan ton tebu setiap tahun.
Meski potensinya besar, petani masih menghadapi tantangan karena metode tradisional dalam budidaya dan pengolahan tebu yang mengurangi efisiensi dan kualitas gula merah.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumatera Barat berinisiatif mengajak Koperasi Kana, sebuah koperasi yang sudah berpengalaman dalam bidang pengolahan dan perdagangan gula merah dan gula putih, untuk memberikan pelatihan kepada petani tebu di Kanagarian Lawang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat Endrizal dalam keterangannya, Rabu mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas panen tebu dan gula merah sehingga petani dapat memperoleh hasil lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas.
"Kami melihat potensi besar Kanagarian Lawang, tapi potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pelatihan oleh Koperasi Kana, kami berharap para petani dapat mengadopsi teknologi dan teknik budidaya yang lebih modern sehingga hasil panen mereka meningkat dan kualitas gula merah yang dihasilkan pun lebih baik," katanya.
"Ini akan membantu mereka mendapatkan harga lebih baik di pasar, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan akhirnya menggerakkan perekonomian lokal," ujar Endrizal.
Koperasi Kana menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana menyatakan pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani, tetapi juga membuka peluang bagi koperasi untuk memperluas jaringan dan memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal.
"Hal ini sejalan dengan program Koperasi Kana yang menggagas sugar co-op untuk memperkuat sektor gula merah dan menciptakan ekosistem lebih terintegrasi dan kolaboratif di antara produsen gula merah, termasuk petani tebu dan koperasi lainnya," ujar Jonathan.
Pelatihan ini pun diharapkan bisa berdampak positif secara signifikan, baik bagi petani maupun perekonomian Kanagarian Lawang secara keseluruhan. Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas panen, pendapatan petani akan meningkat dan perekonomian lokal akan semakin berkembang.
"Langkah ini bagian dari upaya strategis untuk memanfaatkan potensi besar Kanagarian Lawang dan memastikan manfaat pengembangan sektor pertanian dapat dirasakan semua lapisan masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Meski potensinya besar, petani masih menghadapi tantangan karena metode tradisional dalam budidaya dan pengolahan tebu yang mengurangi efisiensi dan kualitas gula merah.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumatera Barat berinisiatif mengajak Koperasi Kana, sebuah koperasi yang sudah berpengalaman dalam bidang pengolahan dan perdagangan gula merah dan gula putih, untuk memberikan pelatihan kepada petani tebu di Kanagarian Lawang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat Endrizal dalam keterangannya, Rabu mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas panen tebu dan gula merah sehingga petani dapat memperoleh hasil lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas.
"Kami melihat potensi besar Kanagarian Lawang, tapi potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui pelatihan oleh Koperasi Kana, kami berharap para petani dapat mengadopsi teknologi dan teknik budidaya yang lebih modern sehingga hasil panen mereka meningkat dan kualitas gula merah yang dihasilkan pun lebih baik," katanya.
"Ini akan membantu mereka mendapatkan harga lebih baik di pasar, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan akhirnya menggerakkan perekonomian lokal," ujar Endrizal.
Koperasi Kana menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana menyatakan pelatihan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani, tetapi juga membuka peluang bagi koperasi untuk memperluas jaringan dan memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal.
"Hal ini sejalan dengan program Koperasi Kana yang menggagas sugar co-op untuk memperkuat sektor gula merah dan menciptakan ekosistem lebih terintegrasi dan kolaboratif di antara produsen gula merah, termasuk petani tebu dan koperasi lainnya," ujar Jonathan.
Pelatihan ini pun diharapkan bisa berdampak positif secara signifikan, baik bagi petani maupun perekonomian Kanagarian Lawang secara keseluruhan. Dengan peningkatan kualitas dan kuantitas panen, pendapatan petani akan meningkat dan perekonomian lokal akan semakin berkembang.
"Langkah ini bagian dari upaya strategis untuk memanfaatkan potensi besar Kanagarian Lawang dan memastikan manfaat pengembangan sektor pertanian dapat dirasakan semua lapisan masyarakat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024