Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mencatat kunjungan wisata ke wilayah itu pada tahun ini cukup tinggi, mencapai 963.489 orang sepanjang Januari hingga Juni 2024.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Purwakarta Mohamad Ramdhan, di Purwakarta, Senin, mengatakan pada tahun ini target kunjungan wisatawan ke Purwakarta sebanyak dua juta orang.

Hingga pertengahan tahun ini atau pada Januari-Juni 2024, kata dia, sudah ada 963.489 orang yang berkunjung ke Purwakarta, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

"Melalui strategi yang matang dan kerja keras seluruh jajaran dinas dan stakeholder lainnya, kami optimistis target jumlah wisatawan tahun ini bisa tercapai," kata Ramdhan.

Baca juga: Pemkab Purwakarta targetkan kunjungan 150 ribu wisatawan pada musim libur Lebaran 2024
Baca juga: Pengembangan destinasi wisata di Purwakarta

Ia mengatakan peningkatan jumlah wisatawan diharapkan bisa dijaring melalui berbagai pengembangan destinasi wisata baru.

"Salah satu cara yang akan kita kembangkan adalah dengan mempromosikan cagar budaya yang kita miliki," kata Ramdhan.

Potensi wisata dari cagar budaya itu, kata dia, semakin melengkapi 63 destinasi wisata lainnya di wilayah Purwakarta yang lebih dulu dikenal kalangan wisatawan.

Data Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Purwakarta menyebutkan terdapat sejumlah bangunan cagar budaya dan gedung-gedung bersejarah yang merupakan aset wisata di Purwakarta, antara lain Gedung Karesidenan yang dibangun sekitar tahun 1830, Gedung Kembar yang dibangun sekitar tahun 1831, dan Gedung Negara dan Pendopo Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1854.

Baca juga: Festival Manggis Purwakarta untuk dongkrak kunjungan wisata

Kemudian Stasiun Kereta Api Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1902, Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Wanayasa yang dibangun sekitar tahun 1864, Gedung Normaal School, dan Rumah Dinas Direktur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta yang dibangun sekitar tahun 1914.

Cagar budaya dan bangunan bersejarah lainnya adalah Rumah Adat Citalang yang dibangun sekitar tahun 1905, Vihara Budi Dharma, Makam Dalem Panyelang, Makam Dalem Santri yang dibangun sekitar tahun 1872, dan Vihara Budi Asih yang dibangun sekitar tahun 1917.

Ramdhan mengatakan, penetapan bangunan-bangunan bersejarah itu sebagai cagar budaya ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK Mendikbud No. PM.58/PW.007/MKP/2010 dan SK Bupati Purwakarta No.556.31/kep.307-Disporaparbud/2022. (KR-MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024