Kepala Desa Jayanti Nandang mengatakan kerugian akibat kebakaran kios yang menjual kayu serta satu unit rumah di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu mencapai Rp500 juta.
"Kebakaran yang terjadi di Kampung/Desa Jayanti pada Minggu sekitar pukul 04.10 WIB selain mengakibatkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah juga berdampak pada tiga kepala keluarga atau tujuh jiwa yang harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal," katanya di Sukabumi, Minggu.
Menurut Nandang, api cepat membesar dikarenakan banyak barang yang mudah terbakar seperti kayu, warga yang mencoba memadamkan api dengan alat seadanya tidak mampu berbuat banyak, api malah semakin membesar.
Baca juga: Sejumlah kios hangus terbakar di kawasan objek wisata laut selatan Sukabumi
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi ungsikan satu keluarga korban kebakaran di Palabuhanratu
Bahkan, petugas pemadam kebakaran dari Pos Palabuhanratu bersama personel Sabhara Polres Sukabumi yang dibantu perusahaan air minum dengan mengerahkan truk tangki air kesulitan memadamkan api.
Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 07.30 WIB dan dinyatakan benar-benar padam pukul 08.50 WIB, sehingga membutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk memadamkan api yang menghanguskan kios kayu dan satu rumah warga.
Akibat kejadian ini, korban kebakaran hanya berhasil menyelamatkan dua unit sepeda motor, sementara harta benda lainnya seperti perhiasan, uang, pakaian, barang elektronik hingga peternakan ayam tidak ada yang berhasil diselamatkan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada petugas Damkar Pos Palabuhanratu, Satuan Sabhara Polres Sukabumi dan perusahaan air isi ulang, masyarakat dan Polsek Palabuhanratu atas gotong royong memadamkan api sehingga tidak sampai merambat ke permukiman lain," tambahnya.
Baca juga: Polsek Gegerbitung-Sukabumi pastikan kebakaran rumah akibat korsleting listrik
Nandang mengatakan pada kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka dan untuk para penyintas sudah diungsikan ke rumah kerabatnya. Selain itu, bantuan darurat pun sudah disalurkan kepada korban.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran seperti membakar sampah maupun membuang puntung rokok sembarangan, apalagi saat ini sedang kemarau.
Kemudian selalu memeriksa kompor dan tungku setelah digunakan untuk memastikan api sudah benar-benar padam serta memeriksa jaringan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kebakaran yang terjadi di Kampung/Desa Jayanti pada Minggu sekitar pukul 04.10 WIB selain mengakibatkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah juga berdampak pada tiga kepala keluarga atau tujuh jiwa yang harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal," katanya di Sukabumi, Minggu.
Menurut Nandang, api cepat membesar dikarenakan banyak barang yang mudah terbakar seperti kayu, warga yang mencoba memadamkan api dengan alat seadanya tidak mampu berbuat banyak, api malah semakin membesar.
Baca juga: Sejumlah kios hangus terbakar di kawasan objek wisata laut selatan Sukabumi
Baca juga: BPBD Kabupaten Sukabumi ungsikan satu keluarga korban kebakaran di Palabuhanratu
Bahkan, petugas pemadam kebakaran dari Pos Palabuhanratu bersama personel Sabhara Polres Sukabumi yang dibantu perusahaan air minum dengan mengerahkan truk tangki air kesulitan memadamkan api.
Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 07.30 WIB dan dinyatakan benar-benar padam pukul 08.50 WIB, sehingga membutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk memadamkan api yang menghanguskan kios kayu dan satu rumah warga.
Akibat kejadian ini, korban kebakaran hanya berhasil menyelamatkan dua unit sepeda motor, sementara harta benda lainnya seperti perhiasan, uang, pakaian, barang elektronik hingga peternakan ayam tidak ada yang berhasil diselamatkan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada petugas Damkar Pos Palabuhanratu, Satuan Sabhara Polres Sukabumi dan perusahaan air isi ulang, masyarakat dan Polsek Palabuhanratu atas gotong royong memadamkan api sehingga tidak sampai merambat ke permukiman lain," tambahnya.
Baca juga: Polsek Gegerbitung-Sukabumi pastikan kebakaran rumah akibat korsleting listrik
Nandang mengatakan pada kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka dan untuk para penyintas sudah diungsikan ke rumah kerabatnya. Selain itu, bantuan darurat pun sudah disalurkan kepada korban.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran seperti membakar sampah maupun membuang puntung rokok sembarangan, apalagi saat ini sedang kemarau.
Kemudian selalu memeriksa kompor dan tungku setelah digunakan untuk memastikan api sudah benar-benar padam serta memeriksa jaringan listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024