Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan niatnya untuk segera mengangkat perdana menteri baru, kata pemimpin Partai Sosialis, Olivier Faure, pada Jumat (23/8) setelah pertemuan antara perwakilan partai-partai kiri dan presiden Prancis.

"Dia tidak menyebutkan tanggal yang pasti tetapi mengatakan bahwa itu akan terjadi segera," kata Faure kepada wartawan.

Macron mengakui bahwa stabilitas politik negara di masa depan tidak akan berasal dari sekadar melanjutkan kebijakan saat ini, kata pemimpin Partai Sosialis tersebut.

Presiden juga menyatakan bahwa semua kekuatan politik yang bersatu melawan kekuatan sayap kanan selama pemilihan parlemen berhak untuk memerintah dan menerapkan perubahan politik, tambah Faure.

Baca juga: Presiden Prancis terbuka dengan kedatangan atlet Israel di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron tolak pengunduran diri PM Attal usai kalah pemilu
Baca juga: Presiden Prancis tegas menentang keras serangan Israel ke Kota Rafah

Marine Tondelier, pemimpin partai Hijau yang mewakili blok kiri, mendesak Macron untuk memutuskan kandidat perdana menteri paling lambat 26 Agustus, tenggat waktu untuk negosiasi yang sedang berlangsung dengan perwakilan partai dan fraksi parlemen.

Macron mengadakan pembicaraan dengan fraksi-fraksi parlemen dan pemimpin partai untuk membahas pembentukan pemerintahan baru, proses yang diperumit oleh hasil pemilihan anggota parlemen pada Juli di mana tidak ada partai yang memperoleh mayoritas mutlak.

Blok New Popular Front yang berhaluan kiri serta memperoleh kursi terbanyak, telah mencalonkan Lucie Castets, seorang pejabat keuangan senior di kantor walikota Paris, sebagai pilihan mereka untuk posisi perdana menteri.

Sumber : Sputnik

Pewarta: Primayanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024