Jakarta (Antara Megapolitan) - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen M Iriawan menyatakan kondisi dua anggota brimob yang menjadi korban penusukan di Masjid Falatehan kawasan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat malam, stabil dan sadar.
Kedua korban saat ini mendapat perawatan di RS Kramat Jati setelah dibawa ke RS Pusat Pertamina.
"Anggota brimob kondisinya stabil. Sekarang anggota sedang di RS Kramat Jati, sudah dipindahkan dari RS Pusat Pertamina karena penanganan RS Kramat Jati juga sudah luar biasa canggih dan bagus. Stabil artinya sadar," katanya di kawasan masjid, Jumat malam.
Dia mengatakan salah satu korban akan menjalani operasi akibat tusukan pisau sangkur yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal usai shalat Isya.
"Memang ada luka di pipi sebelah kanan yang satu yang AKP cukup robek, yang satu lagi yang briptu ada tusukan tadi, sekarang sedang akan dioperasi jam 01.00 WIB nanti, setelah enam jam dari makan malam terakhir," tuturnya.
Dia mengatakan dapat berkomunikasi dengan korban. Namun, para korban masih dalam penanganan pihak rumah sakit.
"Yang jelas sudah ditangani penanganan pertama, (korban) sadar bisa bicara, saya bisa bicara sama dia, dia hafal betul apa yang terjadi lain sebagainya," tuturnya.
Dia menuturkan pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku karena pelaku yang lari keluar masjid dapat membahayakan masyarakat sekitar dan anggota kepolisian.
"Setelah dilakukan pengejaran, supaya (pelaku) berhenti, malah balik menyerang anggota kami anggota brimob, terpaksa kita lakukan pelumpuhan," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya telah memberikan tembakan peringatan tapi tidak diindahkan pelaku.
"Peringatan juga tidak digubris malah akan menyerang kembali, kita tembak meninggal dunia. Sekarang sedang didalami oleh tim gabungan dari densus, polda metro semuanya untuk mengungkap identitas (pelaku) bersangkutan," katanya.
Dia mengatakan pihaknya memang menemukan KTP tapi masih perlu dilakukan pendalaman untuk mengungkap identitas pelaku.
"Belum pasti sama dengan yang ada di badannya dengan identitas yang bersangkutan," ujarnya.
"Sementara kita identifikasi, kita perlu dalami, kita perlu cek alamat yang bersangkutan," tuturnya.
Dia mengatakan pihaknya juga sedang memeriksa tas ransel yang mencurigakan yang didapatkan di dalam masjid. Tas ransel itu setidaknya berisikan kabel.
"Ada ketinggalan tas kecil di dalam masjid," katanya.
Dia menyayangkan kejadian penyerangan terhadap anggota kepolisian itu, apalagi terjadi di dalam masjid usai menunaikan shalat.
Dia mengatakan pelaku ikut shalat bersama dua anggota brimob yang menjadi korban penusukan. Penusukan terjadi usai shalat Isya sekitar pukul 19.40 WIB. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Kedua korban saat ini mendapat perawatan di RS Kramat Jati setelah dibawa ke RS Pusat Pertamina.
"Anggota brimob kondisinya stabil. Sekarang anggota sedang di RS Kramat Jati, sudah dipindahkan dari RS Pusat Pertamina karena penanganan RS Kramat Jati juga sudah luar biasa canggih dan bagus. Stabil artinya sadar," katanya di kawasan masjid, Jumat malam.
Dia mengatakan salah satu korban akan menjalani operasi akibat tusukan pisau sangkur yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal usai shalat Isya.
"Memang ada luka di pipi sebelah kanan yang satu yang AKP cukup robek, yang satu lagi yang briptu ada tusukan tadi, sekarang sedang akan dioperasi jam 01.00 WIB nanti, setelah enam jam dari makan malam terakhir," tuturnya.
Dia mengatakan dapat berkomunikasi dengan korban. Namun, para korban masih dalam penanganan pihak rumah sakit.
"Yang jelas sudah ditangani penanganan pertama, (korban) sadar bisa bicara, saya bisa bicara sama dia, dia hafal betul apa yang terjadi lain sebagainya," tuturnya.
Dia menuturkan pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku karena pelaku yang lari keluar masjid dapat membahayakan masyarakat sekitar dan anggota kepolisian.
"Setelah dilakukan pengejaran, supaya (pelaku) berhenti, malah balik menyerang anggota kami anggota brimob, terpaksa kita lakukan pelumpuhan," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya telah memberikan tembakan peringatan tapi tidak diindahkan pelaku.
"Peringatan juga tidak digubris malah akan menyerang kembali, kita tembak meninggal dunia. Sekarang sedang didalami oleh tim gabungan dari densus, polda metro semuanya untuk mengungkap identitas (pelaku) bersangkutan," katanya.
Dia mengatakan pihaknya memang menemukan KTP tapi masih perlu dilakukan pendalaman untuk mengungkap identitas pelaku.
"Belum pasti sama dengan yang ada di badannya dengan identitas yang bersangkutan," ujarnya.
"Sementara kita identifikasi, kita perlu dalami, kita perlu cek alamat yang bersangkutan," tuturnya.
Dia mengatakan pihaknya juga sedang memeriksa tas ransel yang mencurigakan yang didapatkan di dalam masjid. Tas ransel itu setidaknya berisikan kabel.
"Ada ketinggalan tas kecil di dalam masjid," katanya.
Dia menyayangkan kejadian penyerangan terhadap anggota kepolisian itu, apalagi terjadi di dalam masjid usai menunaikan shalat.
Dia mengatakan pelaku ikut shalat bersama dua anggota brimob yang menjadi korban penusukan. Penusukan terjadi usai shalat Isya sekitar pukul 19.40 WIB. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017