Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang tergabung dalam tim Program Kreativits Mahasiswa (PKM), Eva Kurniasih, Siska Rosdiana, Maulana Yusuf Ibrahim, Dhea Nurlaela dan Dudung Abdul Malik membuat sebuah inovasi bisnis pertanian dengan membentuk AgroIslamic Farm (AIF) dengan LEISA sistem berbasis syariah.

AIF merupakan suatu perusahaan pertanian terpadu yang memproduksi berbagai produk pertanian, peternakan, dan perikanan unggulan berbasis organik dan syariah, sehingga menghasilkan produk yang sehat, aman dan halal.

Inovasi yang diterapkan tim PKM ini adalah sistem LEISA (Low-External Input and Sustainable Agriculture). Sistem tersebut mengkombinasikan komponen tanaman, hewan, tanah, air, iklim, dan manusia dalam sistem produksi agar saling melengkapi dan bersinergi.

Manfaatnya dapat dilihat dari empat aspek. Aspek agronomi yaitu peningkatan kapasitas tanah untuk berproduksi. Aspek ekonomi yaitu diversifikasi produk, hasil dan kualitas yang lebih tinggi, serta menurunkan biaya.

Aspek ekologi yaitu menurunkan serangan hama, penggunaan pestisida, dan pengendalian erosi. Aspek sosial yaitu distribusi pendapatan lebih merata.

Selain itu dalam proses kegiatan manajemen bisnisnya, AIF mengedepankan hukum syariah, sehingga aspek keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen operasi senantiasa mengikuti aturan syariah yang disebut 'Fiqh Muamalah'.

Penggunaan sistem LEISA mendorong seluruh komponen produksi berasal dari alam dan 'pure organic', sehingga produk yang dihasilkan merupakan sayuran daun, buah, kelinci pedaging dan lobster air tawar yang organik, sehat, bermutu tinggi serta aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya seperti pertisida dan sebagainya.

Manajemen berbasis syariah yang diterapkan, menjamin seluruh produk yang dihasilkan halal dan baik untuk dikonsumsi. Perpaduan produk 'pure organic' dan baik serta halal memberikan nilai tambah pada produk untuk dapat menarik dan diminati konsumen.

Tempat produksi AIF berada di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Alasan pemilihan lokasi, karena potensi dan letak strategis Bogor yang merupakan pusat inovasi pertanian. Tahap awal produksi, Eva dan tim memulai dalam skala kecil untuk melihat penjualan dan respon konsumen.

Target pasar AIF adalah masyarakat secara langsung, rumah-rumah makan, hotel, serta pasar swalayan sehingga dapat meraup keuntungan optimal meskipun dalam skala kecil.

AIF memegang prinsip syariah dalam usahanya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang akan dibagi ke beberapa jalur yaitu : 40 persen bagi hasil keuntungan, 20 persen simpanan produksi, 30 persen simpanan usaha, dan 10 persen infak.

Penggunaan sistem LEISA dan Syariah diharapkan mampu mendongkrak produktivitas perusahaan dan menjadi suatu identitas tersendiri sehingga AIF dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. (IRM/ris)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017