Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB),  Rafika Zahraini bersama rekannya yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yaitu Uswatun Hasanah, Putri Nur Azizah H, Hanifa Nur Fijrina dan Nelly Saidah Amalia membuat sebuah permainan yang diberi nama ''Hayya 'Alash Sholah''.  

''Hayya 'Alash Sholah'' merupakan sarana edukasi sholat lima waktu. Metode ini melibatkan langsung siswa untuk berperan aktif  dalam belajar sekaligus bermain. Target utama dari model pembelajaran ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas dua.

Alasan Zahraini dan tim memilih siswa kelas dua, karena berada pada usia sekitar tujuh tahun. Usia yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk melaksanakan sholat. Harapan pengenalan permainan edukasi ini, siswa lebih mengerti tentang kewajiban sholat lima waktu.

Dalam bermain, metode yang digunakan adalah metode SERSAN B3 (Serius dan Santai dalam Belajar Bermain Bersama).

Permainan Hayya 'Alash Sholah dilaksanakan di atas 'banner' khusus dengan ukuran tiga kali empat meter, pada 'banner' terdapat gambar lingkaran sebagai tempat langkah pemain yang diberi nomor satu (start) sampai 30 (
'finish') dan memiliki warna yang berbeda.

Permainan ini dimainkan oleh 5 - 6 orang dengan satu orang 'master' sebagai pengatur jalannya permainan. Pemain saling berkompetisi untuk mencapai 'finish' pada lingkaran ke-30 dan pemain akan mendapatkan hadiah utama.

Permainan ini sekilas seperti ular tangga namun terdapat perbedaan pada penilaian dan akhir 'game'.

''Perbedaannya dengan ular tangga selain ukuran, pemenangnya juga. Kalau ular tangga pemenang ditentukan siapa yang cepat sampai kotak terakhir, tapi kalau kita berdasarkan siapa yang paling banyak menjawab (pertanyaan) disimbolkan dengan bintang. Kalau ada peserta yang sudah sampe finish berarti menandakan permainan berakhir, tapi menghitung nilai berdasarkan bintang,'' ungkap Hanifa, mahasiswi  IPB asal Sukabumi tersebut.

Pemain dapat berjalan ke lingkaran selanjutnya setelah melempar dadu dan mampu melewati tantangan (praktik, hafalan, dan pertanyaan) pada setiap lingkaran.

Terdapat empat blok kartu tantangan yaitu lingkaran berwarna kuning merupakan blok praktikum wudhu, lingkaran berwarna biru merupakan blok ilmu pengetahuan agama, lingkaran berwarna orange merupakan blok praktik dan bacaan sholat, serta lingkaran berwarna merah muda merupakan blok bonus. Pemain harus mengambil kartu pada setiap lingkaran dan mengikuti instruksi pada kartu tersebut.

Pemain yang mendapatkan tantangan untuk mempraktikkan atau melafalkan bacaan sholat serta wudhu harus menuju tempat yang disediakan. Pemain akan mendapatkan hadiah apabila berhasil melewati setiap instruksi disetiap lingkaran dengan benar. Sedangkan, pemain yang tidak bisa melewati tantangan akan mendapat hukuman,

''Kalo anak tidak bisa menjawab ada sanksi, misal mundur lagi tiga langkah, ganti pertanyaan atau menunjukkan bakat,'' tutur Nely anggota tim.

Pemain yang berhasil menjawab soal dari semua blok pertanyaan dalam kartu pintar akan diberikan lima bintang yang berarti sangat baik, jika dapat menjawab setengah dari jumlah pertanyaan akan diberikan tiga bintang yang berarti baik. Apabila pemain menjawab pertanyaan kurang dari kriteria baik maka akan diberikan satu bintang yang berarti kurang baik.

''Kami berharap permainan ini memberikan edukasi yang memberikan manfaat bagi anak-anknya dan menemukan cara baru dalam edukasi anak-anak,'' ujar Hanifa.  (IRM/ris)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017