Bogor, (Antara Megapolitan) - Modal berupa sarana dan faktor produksi untuk menunjang kegiatan
penangkapan seperti kapal perikanan, alat tangkap dan bahan bakar serta
perbekalan merupakan hal yang sangat penting bagi nelayan untuk menunjang
aktivitasnya dalam mencari dan menangkap ikan.

Besar kecilnya modal mempengaruhi tingkat hasil tangkapan yang diperoleh nelayan dan akhirnya
akan berdampak terhadap pendapatan jual hasil tangkapan. Kompleksnya permasalahan kemiskinan masyarakat nelayan terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras terutama faktor
cuaca yang diliputi ketidakpastian dalam melakukan usahanya.

Kondisi ini membuat para nelayan dijauhi oleh institusi perbankan dan perusahaan
asuransi. Tantangan pencarian modal tersebut membuat para nelayan sulit
dalam permodalan melaut atau mencari ikan.

Hingga akhirnya nelayan mencari modal melalui proses yang cepat dan tanpa agunan walaupun akhirnya tanpa
disadari akan menjerat nelayan merugi. Pemberi modal tersebut umumnya sering disebut tengkulak atau pengijon yang dalam kondisi tertentu telah menciptakan sistem monopoli karena mereka juga menyediakan modal, faktor produksi hingga menentukan pemasaran ikan. Kondisi tersebut serupa seperti yang dialami oleh nelayan di daerah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Melihat hal tersebut mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) mencoba memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Mereka adalah Audita Diah Sabrina, Ari Kurniawan, Yoga Nugraha dan Alief Restu
Budimana yang mencetuskan ide pola permodalan untuk para nelayan. Judul
penelitian yang mereka angkat adalah “Pola Permodalan dan Kaitannya dengan
Musim Penangkapan Ikan (Studi Masyarakat Nelayan Pelabuhan Perikanan
Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi)”.

“Kami menggunakan metode survei untuk pengumpulan informasi terkait keadaan
perikanan tangkap dan pola permodalan di daerah tersebut. Data yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi di lapangan
secara langsung kepada nelayan dan pihak terkait,” ujar Audita, mahasiswa
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB.

Ia mengatakan, hasil penelitian ini nantinya akan memberikan implikasi
positif berupa informasi dan masukan bagi pembuat kebijakan dalam proses
pembangunan ekonomi masyarakat nelayan, terutama dalam meningkatkan andil
sektor perikanan dan pengembangan poros maritim Indonesia yang maju.
Sehingga pola permodalan yang diberikan secara tepat akan mampu menutupi
kebutuhan melaut dan mencari ikan para nelayan.

Selanjutnya melalui data dan informasi terkait musim penangkapan yang
diberikan kepada nelayan akan menghindari nelayan dari kondisi cuaca buruk
dan mengubah ketidakpastian menjadi pasti untuk memperoleh hasil dari usaha
penangkapan yang dilakukannya.(AT/NM).

Pewarta:

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017