Bogor (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya akan mengucurkan Rp20 miliar ke Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk memperbanyak produksi bibit sapi "Belgian Blue".

"Kami minta Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang untuk memproduksi 1.000 ekor sapi `Belgian Blue`," kata Amran disela-sela kunjungannya ke BET, Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Menurut Amran, jika BET mampu memproduksi 1.000 ekor bibit "Belgian Blue" dalam waktu satu tahun, maka tahun depan, pihaknya akan menggelontorkan dana senilai Rp100 miliar di tahun berikutnya.

"Saya yakin BET mampu, karena saat ini kita sudah memproduksi 1,4 juta kelahiran melalui Inseminasi Buatan (IB), tahun ini target naik jadi 3 juta kelahiran," kata Amran.

Amran mengapresiasi keberhasilan BET memproduksi "Belgian Blue" melalui teknologi transfer embrio (TE) dan IB atau persilangan.

Keberhasilan tersebut menjadi harapan bagi terwujudnya swasembada daging sapi di Indonesia.

"Kita lepas bertahap, Pajale sudah selesai, Amerika dan Argentina sudah tidak impor jagung dan kedelai dan juga beras dari Thailand, sapi kita usahakan," kata Amran.

Kepala Seksi Produksi Embrio Dr Muhammad Imron menyatakan optimistis dengan harapan Menteri Pertanian untuk memproduksi 1.000 ekor "Belgian Blue".

"Tetapi ini perlu persiapan khusus, karena `Belgian Blue` ini jenis eksotis dari Belgia, dan untuk sapi donornya harus ada syarat khusus, mengingat jenis ini memiliki bobot sangat besar," katanya.

Ia menjelaskan proses produksi "Belgian Blue" melalui beberapa kali percobaan.

Untuk transfer embrio dilakukan sebanyak 13 kali, yang bunting hanya dua ekor, dan melahirkan hanya satu ekor sapi "Belgian Blue" murni atau (pure brith) memiliki bobot 62,5 kg.

"Sapi itu diberi nama Gatot Kaca, sesuai postur tubuhnya yang baru lahir ukurannya tiga kali lipat sapi ukuran normal," katanya.

Untuk sapi dengan metode Inseminasi Buatan (IB) atau kawin silang, menggunakan sperma dari "Belgian Blue" dan indukan sapi Indonesia jenis Limusin, FH dan Simmental dilakukan 62 kali percobaan dan hanya 17 yang bunting.

Dia mengungkapkan telah lahir 12, sisanya lima keguguran, 17 belum di PKB (pemeriksaan kebuntingan). Dari 12 kelahir, dua ekor mati, sisanya tujuh ekor masih hidup.

"Dari 17 sapi bunting tersebut, lahir 12 ekor anak sapi, dua diantaranya mati, dan sisanya masih hidup dengan bobot rata-rata 45 kg," kata Imron.

Rencananya, sapi jenis "Belgian Blue" dari IB ini akan dikawinsilangkan kembali dengan sperma "Belgian Blue" lainnya, hinga mendapatkan jenis Belgian Blue Indonesia yang getiknya 75 persen.

Keberhasilan BET Cipelang memproduksi "Belgian Blue" juga diapresiasi oleh Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Patrick Hermann yang sempat mengunjungi BET bulan Maret 2017 lalu.

Saat ini akan lahir lagi satu "Belgian Blue" melalui transfer embrio yang diprediksi akan lahir dua bulan setelah Idul Fitri. Sapi Belgian Blue yang lahir melalui transfer embrio seperti Gatot Kaca akan menjadi indukan bagi pembudidaya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017