Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat menggelar sosialisasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 bersama unsur media se-Kota Bogor pada Rabu.

Ketua KPU Kota Bogor Muhammad Habibi Zaenal Arifin di Kota Bogor, Rabu, mengatakan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024.

Habibi mengatakan, kegiatan merupakan salah satu sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Bogor, yang sebelumnya juga sudah dilakukan sosialisasi kepada lembaga-lembaga.

“Jadi kami ingin lebih sinergi dengan teman-teman media, karena teman-teman media yang mempublikasikan kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun tahapan lainnya. Kami berharap tetap sinergi dengan teman-teman media, dan lebih mengeratkan demi tahapan Pilkada Kota Bogor 2024,” ucapnya.

Baca juga: KPU Kota Bogor telah lakukan coklit 98,85 persen data pemilih pilkada 2024
Baca juga: KPU Kota Bogor sudah coklit 68,32 persen data pemilih Pilkada 2024

Habibi memastikan, sosialisasi tidak hanya berakhir di sini. Melainkan akan tetap melakukan sosialisasi sampai dengan masyarakat di bawah.

“Kami akan tetap melakukan sosialisasi sampai dengan masyarakat di bawah tingkat RT RW. Sehingga masyarakat mengetahui dan masif informasi dari KPU Kota Bogor untuk Pilgub dan Pilwalkot 2024,” kata Habibi.

Sosialisasi ini juga menghadirkan dua narasumber utama, yakni Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Yusfitriadi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor periode 2024-2027 Herman Indrabudi, dan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat Ummi Wahyuni.

Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor terpilih periode 2024-2027 Herman Indrabudi, mengatakan peran media dalam pemilu memiliki dampak, tanggung jawab dan tantangan, apalagi media juga menjadi pilar keempat dalam demokrasi di Indonesia.

Baca juga: KPU Kota Bogor lakukan penyandingan data suara setelah putusan MK pada 6 Juni 2024

“Peran media itu menyampaikan informasi kepada masyarakat, bisa mempengaruhi opini publik, menyiapkan platform untuk diskusi serta media juga sebagai alat utama dalam penyebaran kampanye maupun iklan politik,” jelasnya.

Ia menyebut, media juga memiliki dampak terhadap pemilu yang positif. Di antaranya meningkatkan kesadaran politik, memfasilitasi akses informasi dan meningkatkan partisipasi pemilih.

“Tetapi, peran media juga memiliki pengaruh yang negatif ketika menyebarkan informasi yang salah, berita palsu maupun polarisasi,” ucapnya.

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024