Siapa yang tidak kenal lampu? Sebuah produk bersumber dari energi listrik yang ditemukan Thomas Alva Edison pertama kali pada tahun 1879. Sekarang, beberapa wilayah di Indonesia yang jauh dari pusat kota mungkin sudah menggunakan lampu untuk menggantikan lilin atau lampu teplok sebagai sumber cahaya. 

Ada banyak manfaat lampu bagi aktivitas manusia, seperti sebagai penerang saat malam hari, hingga sumber panas bagi beberapa mahluk hidup atau inkubator penetasan telur. Lalu bagaimana dengan lampu yang dapat memberikan efek lain seperti relaksasi sekaligus menjadi insektisida alami.

Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor memperkenalkan lampu aromaterapi. Lampu yang dinamakan "Empu Srimulat" ini terbuat dari bahan plastik di bagian badan dan mangkuk kaca di bagian atasnya. 

Lampu ini dilengkapi dengan tempat baterai, sehingga dapat dibawa tanpa harus diisi daya dengan listrik. Bagian tengah produk diberi desain tersendiri yang dikerjakan oleh pengrajin ukir pipa asal Bekasi yang
menjadi mitra kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan 
IPB.

Selain menjual lampu yang berfungsi sebagai tungku aromaterapi, dijual pula minyak aromaterapi sereh dan jeruk nipis. Produk ini dibandrol harga sebesar Rp 85 ribu serta untuk minyak atsirinya dengan harga kisaran Rp 25-30 ribu.

Produk itu diperkenalkan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB). Mereka ialah Muhammad Alaudin Rauf, Rafika Agustina, Diana Arifah, May Pamujiarti Sutrisno, dan I Kadek Fendy Lesmana Putra. 

Mengenai pemilihan minyak aromaterapi sereh dan jeruk, karena kandungan minyak atsiri yang dimilikinya. Minyak atsiri jeruk mengandung senyawa "linalool". Sedangkan untuk sereh sendiri mengandung senyawa "sitronelal'. Kemampuannya sebagai penangkal nyamuk dan lalat yang dapat membawa penyakit bagi manusia. 

"Wangi dari minyak aromaterapi ini terbuat dari bahan alami, sehingga tidak meninggalkan residu kimia serta dapat memberikan efek relaksasi bagi penggunanya," kata Alaudin, koordinator tim mahasiswa IPB.

Pewarta: Tim Humas IPB

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017