Pemerintah Kabupaten Bekasi Jawa Barat membuka kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) jilid dua, dengan konsentrasi ahli hadits berbasis teknologi informasi sebagai upaya mencetak Penyiar Agama berkualitas yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang Rabu mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung penuh kegiatan PKU yang menjadi inovasi Majelis Ulama Indonesia setempat, baik dari segi anggaran maupun fasilitas.
"Para mahasantri PKU jilid dua MUI Kabupaten Bekasi terpilih sudah melewati proses seleksi hingga mencapai titik ini. Kami dibantu Bank Jabar mendukung penuh melalui fasilitasi anggaran juga perangkat laptop," katanya.
Baca juga: 116 calon peserta program PKU Bekasi ikut tes komputer
Ia menjelaskan, peralatan teknologi menjadi salah satu faktor pendukung penting mengingat para ulama muda ini juga akan diajarkan materi berkaitan dengan teknologi informasi selain pendidikan agama sesuai konsentrasi.
"Karena ulama yang kita siapkan adalah ulama masa depan yang selain punya basis pengetahuan keagamaan tafsir hadits juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan masa kini yaitu kompetensi digital," katanya.
Dani juga berharap para mahasantri peserta PKU jilid dua ini mampu memahami wawasan kebangsaan dengan tujuan menjadi perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi.
"Inilah yang akan kita bangun dalam Pendidikan Kader Ulama MUI Jilid II Kabupaten Bekasi tahun ini. Selamat menempuh pendidikan, jadilah ulama muda yang unggul serta bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa," katanya.
Baca juga: MUI Kabupaten Bekasi membuka pendaftaran pendidikan kader ulama
Direktur PKU Profesor Mahmud menjelaskan, sebanyak 40 mahasantri terpilih mengikuti pendidikan dengan fokus keilmuan hadits, melengkapi dasar tafsir Al Quran yang telah diberikan sebelumnya pada PKU jilid pertama tahun lalu.
"Supaya nanti ketika dibuka lagi konsentrasinya ke ilmu fiqih. Fiqihnya juga nanti bisa dipertanggungjawabkan dengan pendekatan Al Quran dan Hadits. Jadi memang ini tahap kedua, masuk ke tahap ketiga baru nanti cabang-cabang ilmu lain termasuk fiqih," katanya.
Rektor UIN Bandung periode 2015-2023 sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi itu mengaku pendidikan kader ulama mendapatkan respon baik dari masyarakat, ditandai dengan animo tinggi pendaftar saat proses seleksi.
"Kalau tahun lalu saat PKU pertama jumlah pendaftar hanya 88 orang, tahun ini meningkat menjadi 139 orang dari seluruh kecamatan. Sehingga persaingan untuk masuk juga meningkat dari satu berbanding setengah pada tahun lalu menjadi satu kursi diperebutkan oleh tiga orang tahun ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi wisuda 39 orang ulama ahli tafsir berbasis informasi teknologi
Setelah resmi dibuka hari ini, para peserta akan menjalani perkuliahan setiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu dengan pembekalan awal terfokus pada pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi informasi.
"Tentang digitalisasi. Jadi dia aktif dengan berbagai macam media sosial, tidak gaptek. Selesai itu nanti masuk ke disiplin ilmu, ilmu hadits, di samping itu juga diselingi moderasi beragama," katanya.
Mahmud menyebutkan, ada empat kompetensi yang akan diberikan pada PKU jilid dua. Selain disiplin ilmu hadits dan penguasaan teknologi, juga pandangan moderat dalam beragama, serta nasionalis atau cinta tanah air dan faham aspek pilar Bangsa Indonesia.
"Jadi mereka akan turut menjaga NKRI. Tidak ada cerita ulama PKU ini nanti menggugat Pancasila, Undang-Undang Dasar, dan seterusnya," katanya. (KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang Rabu mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung penuh kegiatan PKU yang menjadi inovasi Majelis Ulama Indonesia setempat, baik dari segi anggaran maupun fasilitas.
"Para mahasantri PKU jilid dua MUI Kabupaten Bekasi terpilih sudah melewati proses seleksi hingga mencapai titik ini. Kami dibantu Bank Jabar mendukung penuh melalui fasilitasi anggaran juga perangkat laptop," katanya.
Baca juga: 116 calon peserta program PKU Bekasi ikut tes komputer
Ia menjelaskan, peralatan teknologi menjadi salah satu faktor pendukung penting mengingat para ulama muda ini juga akan diajarkan materi berkaitan dengan teknologi informasi selain pendidikan agama sesuai konsentrasi.
"Karena ulama yang kita siapkan adalah ulama masa depan yang selain punya basis pengetahuan keagamaan tafsir hadits juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan masa kini yaitu kompetensi digital," katanya.
Dani juga berharap para mahasantri peserta PKU jilid dua ini mampu memahami wawasan kebangsaan dengan tujuan menjadi perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi.
"Inilah yang akan kita bangun dalam Pendidikan Kader Ulama MUI Jilid II Kabupaten Bekasi tahun ini. Selamat menempuh pendidikan, jadilah ulama muda yang unggul serta bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa," katanya.
Baca juga: MUI Kabupaten Bekasi membuka pendaftaran pendidikan kader ulama
Direktur PKU Profesor Mahmud menjelaskan, sebanyak 40 mahasantri terpilih mengikuti pendidikan dengan fokus keilmuan hadits, melengkapi dasar tafsir Al Quran yang telah diberikan sebelumnya pada PKU jilid pertama tahun lalu.
"Supaya nanti ketika dibuka lagi konsentrasinya ke ilmu fiqih. Fiqihnya juga nanti bisa dipertanggungjawabkan dengan pendekatan Al Quran dan Hadits. Jadi memang ini tahap kedua, masuk ke tahap ketiga baru nanti cabang-cabang ilmu lain termasuk fiqih," katanya.
Rektor UIN Bandung periode 2015-2023 sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi itu mengaku pendidikan kader ulama mendapatkan respon baik dari masyarakat, ditandai dengan animo tinggi pendaftar saat proses seleksi.
"Kalau tahun lalu saat PKU pertama jumlah pendaftar hanya 88 orang, tahun ini meningkat menjadi 139 orang dari seluruh kecamatan. Sehingga persaingan untuk masuk juga meningkat dari satu berbanding setengah pada tahun lalu menjadi satu kursi diperebutkan oleh tiga orang tahun ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi wisuda 39 orang ulama ahli tafsir berbasis informasi teknologi
Setelah resmi dibuka hari ini, para peserta akan menjalani perkuliahan setiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu dengan pembekalan awal terfokus pada pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi informasi.
"Tentang digitalisasi. Jadi dia aktif dengan berbagai macam media sosial, tidak gaptek. Selesai itu nanti masuk ke disiplin ilmu, ilmu hadits, di samping itu juga diselingi moderasi beragama," katanya.
Mahmud menyebutkan, ada empat kompetensi yang akan diberikan pada PKU jilid dua. Selain disiplin ilmu hadits dan penguasaan teknologi, juga pandangan moderat dalam beragama, serta nasionalis atau cinta tanah air dan faham aspek pilar Bangsa Indonesia.
"Jadi mereka akan turut menjaga NKRI. Tidak ada cerita ulama PKU ini nanti menggugat Pancasila, Undang-Undang Dasar, dan seterusnya," katanya. (KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024