Menarik minat baca pada anak usia dini telah menjadi pekerjaan rumah bagi berbagai lembaga kependidikan. Turunnya minat membaca itu juga ditambah oleh lahirnya berbagai teknologi permainan virtual yang menarik bagi anak-anak.
Dibanding membaca buku, berbagai permainan berwarna-warni padahal tidak semua permainan yang ditawarkan memberikan informasi mendidik bagi anak.
Buku sendiri merupakan media utama dalam pembelajaran yang bisa membawa informasi dengan baik, ketika minat pada buku berkurang diperlukan usaha untuk meningkatkan kembali minat baca buku pada anak-anak.
Berangkat dari niat meningkatkan minat baca anak-anak melalui buku, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta merancang sebuah buku berbasis autoaudio yang menarik bagi anak-anak.
Buku teknologi autoaudio (Tekado) dirancang oleh Mohammad Zaky Qodriyanzah dan timnya yaitu Divine Ifransca Wijaya, Wirasatya Pratama, Muhammad Jundy Arief, dan Almas Ratna Salsabila membawa tema *urban farming*.
''Sasarannya adalah anak-anak yang tinggal di perkotaan dan tidak terakses ke area pertanian,'' ujarnya saat diwawancara.
Tim Tekado merancang buku yang terinspirasi dari buku serupa di pasaran namun tidak ada yang bertemakan pertanian. Pentingnya mengenalkan pertanian ke anak-anak inilah yang membuat Zaky dan Tim membawa tema tersebut ke dalam buku yang menarik.
Proses produksi buku Tekado ini terbilang tidak sederhana. Pembuatan desain buku dan perancangan materi audio memerlukan keselarasan, namun hal tersebut dapat dihadapi oleh tim.
Komponen autoaudio yang disisipkan ke bagian buku secara otomatis akan membunyikan suara yang berisi penjelasan tentang proses *urban farming*. Komponen tersebut diantaranya sound module, tactile, switch push button, dan Arduino sebagai pengendali program pada buku.
Meskipun proses produksinya rumit, cara penggunaan buku Tekado ini terbilang mudah dan dapat digunakan oleh anak-anak. Sumber daya dari baterai yang dihidupkan akan membuat audio mengeluarkan suara rekaman di halaman pembuka.
Setiap halaman yang dibuka selanjutnya akan membunyikan suara berbeda sesuai bahasan di setiap halaman sampai halaman terakhir dan buku ditutup kembali.
Desain buku Tekado juga memiliki karakter lucu yang disukai anak-anak sehingga mudah menyerap informasi yang disampaikan. Buku yang dicetak di Jakarta ini juga melewati proses konsultasi ke dosen komunikasi yang
membuat isi buku lebih komunikatif.
''Melalui buku Tekado, anak-anak pembaca akan mendapat informasi yang berisi pengenalan *urban farming*, pertanian hidroponik, *vertical garden*, dan biopori. Dengan membaca sekaligus mendengar suara autoaudio dari Tekado, minat membaca dan mencermati isi buku pun akan meningkat karena penampilannya menarik.
Tekado diharapkan bisa menjadi media pendidikan di bidang pertanian untuk usia anak-anak. Tekado menjadi pilihan media bermain sambil belajar bagi anak-anak di perkotaan khususnya,'' terang Zaky. (EAW/Zul).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Dibanding membaca buku, berbagai permainan berwarna-warni padahal tidak semua permainan yang ditawarkan memberikan informasi mendidik bagi anak.
Buku sendiri merupakan media utama dalam pembelajaran yang bisa membawa informasi dengan baik, ketika minat pada buku berkurang diperlukan usaha untuk meningkatkan kembali minat baca buku pada anak-anak.
Berangkat dari niat meningkatkan minat baca anak-anak melalui buku, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta merancang sebuah buku berbasis autoaudio yang menarik bagi anak-anak.
Buku teknologi autoaudio (Tekado) dirancang oleh Mohammad Zaky Qodriyanzah dan timnya yaitu Divine Ifransca Wijaya, Wirasatya Pratama, Muhammad Jundy Arief, dan Almas Ratna Salsabila membawa tema *urban farming*.
''Sasarannya adalah anak-anak yang tinggal di perkotaan dan tidak terakses ke area pertanian,'' ujarnya saat diwawancara.
Tim Tekado merancang buku yang terinspirasi dari buku serupa di pasaran namun tidak ada yang bertemakan pertanian. Pentingnya mengenalkan pertanian ke anak-anak inilah yang membuat Zaky dan Tim membawa tema tersebut ke dalam buku yang menarik.
Proses produksi buku Tekado ini terbilang tidak sederhana. Pembuatan desain buku dan perancangan materi audio memerlukan keselarasan, namun hal tersebut dapat dihadapi oleh tim.
Komponen autoaudio yang disisipkan ke bagian buku secara otomatis akan membunyikan suara yang berisi penjelasan tentang proses *urban farming*. Komponen tersebut diantaranya sound module, tactile, switch push button, dan Arduino sebagai pengendali program pada buku.
Meskipun proses produksinya rumit, cara penggunaan buku Tekado ini terbilang mudah dan dapat digunakan oleh anak-anak. Sumber daya dari baterai yang dihidupkan akan membuat audio mengeluarkan suara rekaman di halaman pembuka.
Setiap halaman yang dibuka selanjutnya akan membunyikan suara berbeda sesuai bahasan di setiap halaman sampai halaman terakhir dan buku ditutup kembali.
Desain buku Tekado juga memiliki karakter lucu yang disukai anak-anak sehingga mudah menyerap informasi yang disampaikan. Buku yang dicetak di Jakarta ini juga melewati proses konsultasi ke dosen komunikasi yang
membuat isi buku lebih komunikatif.
''Melalui buku Tekado, anak-anak pembaca akan mendapat informasi yang berisi pengenalan *urban farming*, pertanian hidroponik, *vertical garden*, dan biopori. Dengan membaca sekaligus mendengar suara autoaudio dari Tekado, minat membaca dan mencermati isi buku pun akan meningkat karena penampilannya menarik.
Tekado diharapkan bisa menjadi media pendidikan di bidang pertanian untuk usia anak-anak. Tekado menjadi pilihan media bermain sambil belajar bagi anak-anak di perkotaan khususnya,'' terang Zaky. (EAW/Zul).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017