Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menyatakan program Marine Stewardship Council (MSC) melalui Committee on Fisheries (COFI) 36 Food and Agriculture Organization (FAO) telah sukses mendukung keberlanjutan kelautan dan perikanan di Indonesia.

"Program yang diusung MSC melalui COFI 36 FAO jelas selaras dengan program KKP dalam membangun perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan dampaknya meningkatkan perekonomian nelayan," ujar Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap KKP Ridwan Mulyana dalam keterangannya, di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Hal tersebut juga ia sampaikan dalam kegiatan panel diskusi yang berlangsung di kantor pusat FAO, Roma, Italia, Selasa (9/7).

COFI merupakan forum global tahunan FAO yang mempertemukan negara anggota FAO untuk saling bertukar informasi dan memberikan solusi dalam menghentikan isu di sektor perikanan tangkap dan budi daya.

Baca juga: MSC gandeng KKP RI dukung perikanan berkelanjutan sambut COFI 36 FAO

Sedangkan, MSC adalah organisasi nirlaba penentu standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan.

"Kegiatan yang diselenggarakan oleh MSC ini menjadi wadah untuk mengembangkan langkah strategis kami ke depannya," kata Ridwan.

Ia menjelaskan, saat ini ada tujuh perikanan yang melaksanakan rencana aksi untuk meningkatkan praktik penangkapan ikan keberlanjutan yang dipersyaratkan oleh MSC.

Program ini merupakan program Perbaikan MSC (sebelumnya dikenal sebagai In Transition to MSC, ITM) dan sekitar 30 perikanan lainnya sedang dalam proses menuju ke keberlanjutan.

Dia berharap, melalui forum KKP RI ingin menunjukkan pada dunia bahwa perikanan Indonesia mampu memenuhi tantangan pengelolaan perikanan skala kecil melalui sinergi bersama untuk mencapai ekonomi biru.

Baca juga: KKP tampilkan "sashimi cutting" tuna seberat 40 kg bersertifikat MSC

Sementara, Program Development Director MSC Camiel Derichs menyebutkan, standar perikanan MSC merupakan standar internasional terkemuka yang berfokus pada penangkapan ikan berkelanjutan.

Lebih dari 2.225 proyek perbaikan perikanan, 674 perikanan terlibat dalam program MSC, mewakili 19 persen tangkapan ikan laut secara global, telah, sedang dan menuju disertifikasi sesuai standar.

Melalui program Pathway to Sustainability, MSC mengembangkan solusi bagi perikanan di negara berkembang dengan pengembangan kapasitas dan sumber daya, kemitraan dengan industri, pemerintah dan ilmuwan serta pasar.

Program ini merupakan program Perbaikan MSC (sebelumnya dikenal sebagai In Transition to MSC, ITM) dan sekitar 30 perikanan lainnya sedang dalam proses menuju ke keberlanjutan.

Baca juga: KKP pamerkan tuna sirip kuning bersertifikat MSC di ITIBF 2024 di Surabaya

Selain itu, Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia kini telah mendapatkan sertifikasi MSC yang mencakup sekitar 1.800 kapal kecil, kapal handline, dan kapal pole and line tuna.

“MSC percaya bahwa penangkapan ikan secara berkelanjutan akan melindungi lautan serta mendukung perekonomian dunia, melalui dukungan penuh untuk program perbaikan perikanan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia," kata Camiel.

Ia berharap, COFI 36 FAO ini dapat mendorong perikanan berkelanjutan dan memberikan kebermanfaatan bagi perikanan skala kecil.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024