Militer Pakistan mengatakan setidaknya 28 orang tewas, meliputi lima sipil, 10 tentara, dan 13 tersangka militan, dalam dua serangan teroris terpisah termasuk ledakan bom bunuh diri di barat laut Pakistan dalam 24 jam.
Sekelompok militer bersenjata lengkap menyerbu area barak distrik Bannu barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada Senin dini hari sebelum pembom bunuh diri menabrakkan kendaraan bermuatan bahan peledak ke tembok pembatas area tersebut, dan menewaskan delapan tentara.
"Upaya memasuki barak tersebut digagalkan oleh aparat keamanan, yang membuat para teroris menabrakkan kendaraan bermuatan bahan peledak ke dinding perimeter barak,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Menakutkan, Kelompok tak dikenal membunuh 10 tentara Pakistan
Baca juga: DK PBB mengutuk serangan teror di Pakistan
Ledakan bom bunuh diri tersebut, membuat sebagian dinding roboh dan merusak infrastruktur di sekitarnya, menyebabkan delapan tentara tewas, tambah pernyataan itu.
Dalam operasi berikutnya, pasukan tentara melawan para penyerang, dan menewaskan 10 tersangka militan.
Militer menuding kelompok Hafiz Gul Bahadur dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), "yang beroperasi dari Afghanistan dan juga telah menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengatur aksi terorisme di Pakistan pada masa lalu."
“Pakistan secara konsisten menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah sementara Afghanistan, meminta mereka untuk melarang penggunaan wilayah Afghanistan secara terus-menerus oleh para teroris dan mengambil tindakan efektif terhadap elemen-elemen tersebut,” kata pernyataan itu.
Namun, Kabul menolak tuduhan tersebut.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Di Pakistan Tewaskan 18 Orang
Beberapa jam setelahnya, kelompok teroris lainnya menyerang fasilitas kesehatan di pinggiran distrik Dera Ismail Khan, Khyber Pakhtunkhwa pada Senin malam, dan melepaskan tembakan "tanpa pandang bulu", menewaskan lima warga sipil, kata pernyataan terpisah dari militer.
Dalam baku tembak, tiga teroris dan dua prajurit tewas, lanjut pernyataan itu.
Mereka yang tewas adalah dua wanita petugas kesehatan dan beberapa anak-anak.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sekelompok militer bersenjata lengkap menyerbu area barak distrik Bannu barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada Senin dini hari sebelum pembom bunuh diri menabrakkan kendaraan bermuatan bahan peledak ke tembok pembatas area tersebut, dan menewaskan delapan tentara.
"Upaya memasuki barak tersebut digagalkan oleh aparat keamanan, yang membuat para teroris menabrakkan kendaraan bermuatan bahan peledak ke dinding perimeter barak,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Menakutkan, Kelompok tak dikenal membunuh 10 tentara Pakistan
Baca juga: DK PBB mengutuk serangan teror di Pakistan
Ledakan bom bunuh diri tersebut, membuat sebagian dinding roboh dan merusak infrastruktur di sekitarnya, menyebabkan delapan tentara tewas, tambah pernyataan itu.
Dalam operasi berikutnya, pasukan tentara melawan para penyerang, dan menewaskan 10 tersangka militan.
Militer menuding kelompok Hafiz Gul Bahadur dari Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), "yang beroperasi dari Afghanistan dan juga telah menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengatur aksi terorisme di Pakistan pada masa lalu."
“Pakistan secara konsisten menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah sementara Afghanistan, meminta mereka untuk melarang penggunaan wilayah Afghanistan secara terus-menerus oleh para teroris dan mengambil tindakan efektif terhadap elemen-elemen tersebut,” kata pernyataan itu.
Namun, Kabul menolak tuduhan tersebut.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Di Pakistan Tewaskan 18 Orang
Beberapa jam setelahnya, kelompok teroris lainnya menyerang fasilitas kesehatan di pinggiran distrik Dera Ismail Khan, Khyber Pakhtunkhwa pada Senin malam, dan melepaskan tembakan "tanpa pandang bulu", menewaskan lima warga sipil, kata pernyataan terpisah dari militer.
Dalam baku tembak, tiga teroris dan dua prajurit tewas, lanjut pernyataan itu.
Mereka yang tewas adalah dua wanita petugas kesehatan dan beberapa anak-anak.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024