Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat menjamin produk perikanan yang beredar di pasaran tradisional dan modern aman dan layak konsumsi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengkonsumsinya terutama selama Ramadhan ini.
"Kami melakukan pengawasan rutin sejak awal tahun hingga Ramadhan ini, untuk memastikan produk perikanan tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat," kata Kepala Bidang Perikanan, Dinas Pertanian Kota Bogor, drh Wina Patriantariksina kepada Antara di Bogor, Selasa.
Wina menyebutkan, sejak awal tahun sampai menjelang Ramadhan ini pihaknya telah menguji 60 sampel produk perikanan, baik ikan segar, ikan asin, maupun olahan. Sampel yang diuji untuk mengetahui tiga jenis bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin.
"Hasilnya negatif, tidak ditemukan adanya bahan berbahaya pada sampel tersebut," katanya.
Sehari kemarin, tim dari Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor juga melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar modern mengantisipasi beredarnya udang plastik.
Menurut Wina, pihaknya mendapat informasi yang beredar melalui media sosial terkait adanya udang plastik dari Tiongkok yang beredar di pasaran.
Guna mengantisipasi hal tersebut, tim melakukan langkah antisipasi, memastikan pemerintah hadir memberikan rasa aman serta mengedukasi masyarakat.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya udang plastik tersebut," katanya.
Wina mengatakan, selain pengawasan pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk memdakan udang plastik atau bukan, dengan cara pemanasan, baik itu direbus ataupun dengan cara digoreng.
Ada tiga cara membedakannya, yakni dilihat dari warnanya apabila udang palsu warnanya pucat dibanding udang asli. Konsitensi atau kekenyalan, udang asli rapuh dan mudah patah, sedangkan udang palsu seperti karet dan kenyal.
"Yang ketiga dari aromanya yang asli lebih aromatis atau amis dan udang palsu aroma plastiknya lebih dominan," kata Wina.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami melakukan pengawasan rutin sejak awal tahun hingga Ramadhan ini, untuk memastikan produk perikanan tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat," kata Kepala Bidang Perikanan, Dinas Pertanian Kota Bogor, drh Wina Patriantariksina kepada Antara di Bogor, Selasa.
Wina menyebutkan, sejak awal tahun sampai menjelang Ramadhan ini pihaknya telah menguji 60 sampel produk perikanan, baik ikan segar, ikan asin, maupun olahan. Sampel yang diuji untuk mengetahui tiga jenis bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin dan rhodamin.
"Hasilnya negatif, tidak ditemukan adanya bahan berbahaya pada sampel tersebut," katanya.
Sehari kemarin, tim dari Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor juga melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar modern mengantisipasi beredarnya udang plastik.
Menurut Wina, pihaknya mendapat informasi yang beredar melalui media sosial terkait adanya udang plastik dari Tiongkok yang beredar di pasaran.
Guna mengantisipasi hal tersebut, tim melakukan langkah antisipasi, memastikan pemerintah hadir memberikan rasa aman serta mengedukasi masyarakat.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya udang plastik tersebut," katanya.
Wina mengatakan, selain pengawasan pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk memdakan udang plastik atau bukan, dengan cara pemanasan, baik itu direbus ataupun dengan cara digoreng.
Ada tiga cara membedakannya, yakni dilihat dari warnanya apabila udang palsu warnanya pucat dibanding udang asli. Konsitensi atau kekenyalan, udang asli rapuh dan mudah patah, sedangkan udang palsu seperti karet dan kenyal.
"Yang ketiga dari aromanya yang asli lebih aromatis atau amis dan udang palsu aroma plastiknya lebih dominan," kata Wina.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017