Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menekankan bahwa adanya Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana untuk mengedukasi masyarakat.
"Masyarakat supaya paham terhadap bahaya teroris yang merusak segala sendi kehidupan bangsa," ujar Hadi saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sekaligus meresmikan museum yang berdiri di areal Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Hadi menyebutkan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menampilkan peristiwa teror yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1948 hingga 2022.
Baca juga: BNPT resmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme di Bogor
Sehingga, menurut dia, dinilai menjadi media yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada generasi penerus mengenai bahaya terorisme kepada generasi mendatang.
"Museum ini dibuka untuk masyarakat dan diprioritaskan untuk anak anak sekolah karena anak anak sekolah juga harus paham betul dengan perjalanan gangguan," ujar Hadi.
Menurut dia, masyarakat luas harus memahami perjalanan sejarah terorisme di Indonesia, sehingga museum ini terbuka untuk umum.
Pada acara tersebut, Hadi bersama Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel juga mengukuhkan Paguyuban Anti Teroris Indonesia atau PATI yang berkontribusi kepada BNPT mengenai mitigasi terorisme.
"Sehingga BNPT siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," kata Hadi.
Sementara, Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan keberadaan museum ini untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional.
Di dalam museum ini, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.
"Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ujarnya.
Ia menjelaskan konten yang ditampilkan pada museum ini dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. Kemudian, juga menampilkan upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.
"Museum ini memiliki konsep kontemporer memadukan tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif sehingga memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi," ujar Rycko.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Masyarakat supaya paham terhadap bahaya teroris yang merusak segala sendi kehidupan bangsa," ujar Hadi saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sekaligus meresmikan museum yang berdiri di areal Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Hadi menyebutkan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menampilkan peristiwa teror yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1948 hingga 2022.
Baca juga: BNPT resmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme di Bogor
Sehingga, menurut dia, dinilai menjadi media yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada generasi penerus mengenai bahaya terorisme kepada generasi mendatang.
"Museum ini dibuka untuk masyarakat dan diprioritaskan untuk anak anak sekolah karena anak anak sekolah juga harus paham betul dengan perjalanan gangguan," ujar Hadi.
Menurut dia, masyarakat luas harus memahami perjalanan sejarah terorisme di Indonesia, sehingga museum ini terbuka untuk umum.
Pada acara tersebut, Hadi bersama Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel juga mengukuhkan Paguyuban Anti Teroris Indonesia atau PATI yang berkontribusi kepada BNPT mengenai mitigasi terorisme.
"Sehingga BNPT siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," kata Hadi.
Sementara, Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan keberadaan museum ini untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional.
Di dalam museum ini, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.
"Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ujarnya.
Ia menjelaskan konten yang ditampilkan pada museum ini dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. Kemudian, juga menampilkan upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.
"Museum ini memiliki konsep kontemporer memadukan tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif sehingga memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi," ujar Rycko.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024