Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak Januari hingga April 2017 memberangkatkan sebanyak 243 TKI.

"Untuk tahun ini diperkirakan akan ada peningkatan sekitar 50 persen dibandingkan tahun lalu, karena pada 2016 TKI yang berangkat hanya 695 orang, tetapi untuk 2017 hingga April saja jumlahnya sudah mencapai 243 orang," kata Kepala Seksi Pelayanan Antar Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin di Sukabumi, Senin (5/6).

Menurut dia, dari jumlah tersebut sebanyak 185 orang perempuan yang bekerja di jalur informal dengan rincian 25 orang ke Brunei Darussalam, 15 ke Hongkong, 59 ke Malaysia, 29 ke Singapura dan 57 ke Taiwan.

Sementara, sisanya melalui jalur formal sebanyak 58 orang yakni 25 perempuan dan 33 laki-laki. Adapun rinciannya sebanyak tiga orang ke Brunei Darussalam, 54 ke Malaysia dan satu orang ke Taiwan.

Malaysia masih menjadi tujuan para TKI asal Kabupaten Sukabumi yang ingin mengadu nasib di negara melayu tersebut karena hingga saat ini negara Timur Tengah masih moratorium penerimaan buruh migran.

"Sektor informal masih mendominasi pengiriman TKI, walaupun pemerintah menginginkan buruh migran yang bekerja di luar negeri seperti menjadi sopir, tenaga kesehatan, pramusaji dan lain-lain," tambahnya.

Kabupaten Sukabumi khususnya wilayah selatan masih menjadi daerah yang paling banyak warganya menjadi TKI seperti dari Kecamatan Cisolok, Sagaranten dan Palabuhanratu.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017