Universitas Mulia Balikpapan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dalam melakukan riset untuk mencari solusi soal kelangkaan air bersih di kawasan Kota Balikpapan dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kalau sekadar mencari solusi, tidak bisa kami perguruan tinggi yang hanya melakukannya risetnya saja. Kalau riset tidak digunakan, tidak ada manfaatnya. Sehingga, kalau riset terbaik untuk bekerja sama, yaitu dengan BRIN," kata Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan yang menaungi Universitas Mulia, Agung Sakti Pribadi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Melalui riset yang dimiliki oleh BRIN serta perguruan tinggi di Kalimantan Timur, Agung mengharapkan riset dapat digunakan untuk menjawab persoalan kota, seperti soal kelangkaan air bersih di Balikpapan dan IKN.
Baca juga: Menteri PUPR: MoU instalasi pengolahan air untuk IKN dilakukan pada WWF di Bali
Ia menilai dengan adanya IKN dan penambahan jumlah penduduk yang akan masif dalam waktu dekat, dibutuhkan solusi jangka panjang untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Pihaknya siap menjadi penggerak dalam penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah dalam berbagai hal, dengan memanfaatkan informasi teknologi dan teknologi terbaru.
"Kita berharap kerja sama dengan perguruan tinggi itu ke depan lebih teknis. Tidak hanya dalam riset saja," ujarnya.
Salah satu upaya dalam mencari solusi permasalahan tersebut, diwujudkan melalui gelaran International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) ke-4, yang menghadirkan sejumlah perguruan tinggi dan akademisi di Asia Tenggara dan Taiwan.
Baca juga: Menteri PUPR targetkan air minum harus sudah terdistribusi di IKN pada Juni
Rektor Universitas Mulia, Prof Muhammad Ahsin Rifa'i mengatakan gelaran yang mengangkat tema The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals ini diharapkan dapat memberi solusi yang dapat diimplementasikan bagi Kalimantan Timur, terutama Kota Balikpapan serta Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyebut sebanyak 158 paper penelitian telah dikumpulkan oleh berbagai peneliti yang berasal dari lebih 30 negara.
"Kita hadir di sini untuk menjawab masalah global yang belum pernah kita hadapi. Semoga melalui ICSINTESA ini, kita semua nantinya tidak hanya menjadi pendengar dan pengamat, tapi juga menjadi arsitektur untuk masa depan," kata Ahsin.
Baca juga: OIKN sebut sumber air IKN dipasok dari empat bendungan di Sepaku dan sekitarnya
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalimantan Timur Fitriansyah menyebut kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah agar tercipta kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menjawab tantangan di masa depan.
"Semoga konferensi ini dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan yang terpenting kepada masyarakat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kalau sekadar mencari solusi, tidak bisa kami perguruan tinggi yang hanya melakukannya risetnya saja. Kalau riset tidak digunakan, tidak ada manfaatnya. Sehingga, kalau riset terbaik untuk bekerja sama, yaitu dengan BRIN," kata Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan yang menaungi Universitas Mulia, Agung Sakti Pribadi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Melalui riset yang dimiliki oleh BRIN serta perguruan tinggi di Kalimantan Timur, Agung mengharapkan riset dapat digunakan untuk menjawab persoalan kota, seperti soal kelangkaan air bersih di Balikpapan dan IKN.
Baca juga: Menteri PUPR: MoU instalasi pengolahan air untuk IKN dilakukan pada WWF di Bali
Ia menilai dengan adanya IKN dan penambahan jumlah penduduk yang akan masif dalam waktu dekat, dibutuhkan solusi jangka panjang untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Pihaknya siap menjadi penggerak dalam penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah dalam berbagai hal, dengan memanfaatkan informasi teknologi dan teknologi terbaru.
"Kita berharap kerja sama dengan perguruan tinggi itu ke depan lebih teknis. Tidak hanya dalam riset saja," ujarnya.
Salah satu upaya dalam mencari solusi permasalahan tersebut, diwujudkan melalui gelaran International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) ke-4, yang menghadirkan sejumlah perguruan tinggi dan akademisi di Asia Tenggara dan Taiwan.
Baca juga: Menteri PUPR targetkan air minum harus sudah terdistribusi di IKN pada Juni
Rektor Universitas Mulia, Prof Muhammad Ahsin Rifa'i mengatakan gelaran yang mengangkat tema The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals ini diharapkan dapat memberi solusi yang dapat diimplementasikan bagi Kalimantan Timur, terutama Kota Balikpapan serta Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyebut sebanyak 158 paper penelitian telah dikumpulkan oleh berbagai peneliti yang berasal dari lebih 30 negara.
"Kita hadir di sini untuk menjawab masalah global yang belum pernah kita hadapi. Semoga melalui ICSINTESA ini, kita semua nantinya tidak hanya menjadi pendengar dan pengamat, tapi juga menjadi arsitektur untuk masa depan," kata Ahsin.
Baca juga: OIKN sebut sumber air IKN dipasok dari empat bendungan di Sepaku dan sekitarnya
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalimantan Timur Fitriansyah menyebut kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah agar tercipta kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menjawab tantangan di masa depan.
"Semoga konferensi ini dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan yang terpenting kepada masyarakat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024