Bengkoang merupakan salah satu komoditas lokal. Tanaman menjalar dan berakar tunggang ini banyak tersebar di Pulau Jawa.
Selama ini pengolahan bengkoang masih didominasi sebagai bahan utama produk kecantikan. Adapun petani-petani kecil yang ada di daerah biasanya menjual bengkoang dalam keadaan yang masih segar atau belum diolah.
Melihat fenomena tersebut bisa disimpulkan bahwa saat ini pemanfaatan bengkoang dirasa belum optimal terutama dalam hal bidang pangan.
Menurut Bahtera Naufal, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), perlu adanya inovasi terbaru dalam pemanfaatan bengkoang sebagai bahan pangan.
Berawal dari hal tersebut, ini berinisiatif membuat produk pangan berbahan dasar bengkoang.
Bersama dengan dua rekannya, Aryadita Rahayu dan Aqmarina Rahma yang berasal dari fakultas yang sama, Naufal membuat inovasi bengkoang dalam bentuk donat.
Donat berbahan dasar bengkoang ini mereka beri nama D'Koang. Pemberian nama yang unik bertujuan agar produk yang dibuat mudah diingat oleh para konsumen.
D'Koang merupakan donat yang dapat dikosumsi oleh semua kalangan kapanpun dan dimanapun. Semua kalangan mulai dari balita, anak-anak, remaja hingga dewasa dapat merasakan kelezatan dari produk donat ini.
Donat bengkoang ini mempunyai manfaat yang banyak terutama dalam segi kecantikan. Manfaat yang dapat dirasakan itu seperti menjaga kesehatan kulit, menyegarkan dan membuat kulit wajah menjadi bersih dan putih.
Manfaat kecantikan yang terkandung di dalam donat bukan hanya diperuntukkan kaum wanita saja, tetapi kaum pria juga memerlukan asupan yang baik bagi kulitnya.
Inovasi D'Koang ini tentu menjadi angin segar. Donat yang memanfaatkan bengkoang sebagai bahan dasarnya ini tentu akan meningkatkan eksistensi produk tanaman lokal.
Sebelumnya, eksistensi produk lokal semakin terancam karena banyaknya komoditas terutama dari bidang pangan yang diimpor dari luar negeri.
Terlebih dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana banyak produk luar negeri yang secara bebas masuk ke Indonesia.
Dengan adanya D’Koang ini, setidaknya mengurangi penggunaan produk impor.
''Walaupun dampaknya belum terasa, tapi dari tindakan kecil ini pasti akan besar manfaatnya di suatu saat nanti,'' ujar Naufal.
Manfaat inovasi D'Koang juga turut dirasakan oleh masyarakat yang ada di sekitar lokasi produksi.
Selama ini lokasi produksi dilakukan di Bogor yaitu berkerjasama dengan Ramaniya Catering.
Masyarakat sekitar menjadi terbantu dalam hal lapangan pekerjaan dengan adanya produksi D'Koang.
Harapannya, produk D'Koang akan semakin diterima dan berkembang di asyarakat. (KHO/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Selama ini pengolahan bengkoang masih didominasi sebagai bahan utama produk kecantikan. Adapun petani-petani kecil yang ada di daerah biasanya menjual bengkoang dalam keadaan yang masih segar atau belum diolah.
Melihat fenomena tersebut bisa disimpulkan bahwa saat ini pemanfaatan bengkoang dirasa belum optimal terutama dalam hal bidang pangan.
Menurut Bahtera Naufal, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB), perlu adanya inovasi terbaru dalam pemanfaatan bengkoang sebagai bahan pangan.
Berawal dari hal tersebut, ini berinisiatif membuat produk pangan berbahan dasar bengkoang.
Bersama dengan dua rekannya, Aryadita Rahayu dan Aqmarina Rahma yang berasal dari fakultas yang sama, Naufal membuat inovasi bengkoang dalam bentuk donat.
Donat berbahan dasar bengkoang ini mereka beri nama D'Koang. Pemberian nama yang unik bertujuan agar produk yang dibuat mudah diingat oleh para konsumen.
D'Koang merupakan donat yang dapat dikosumsi oleh semua kalangan kapanpun dan dimanapun. Semua kalangan mulai dari balita, anak-anak, remaja hingga dewasa dapat merasakan kelezatan dari produk donat ini.
Donat bengkoang ini mempunyai manfaat yang banyak terutama dalam segi kecantikan. Manfaat yang dapat dirasakan itu seperti menjaga kesehatan kulit, menyegarkan dan membuat kulit wajah menjadi bersih dan putih.
Manfaat kecantikan yang terkandung di dalam donat bukan hanya diperuntukkan kaum wanita saja, tetapi kaum pria juga memerlukan asupan yang baik bagi kulitnya.
Inovasi D'Koang ini tentu menjadi angin segar. Donat yang memanfaatkan bengkoang sebagai bahan dasarnya ini tentu akan meningkatkan eksistensi produk tanaman lokal.
Sebelumnya, eksistensi produk lokal semakin terancam karena banyaknya komoditas terutama dari bidang pangan yang diimpor dari luar negeri.
Terlebih dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana banyak produk luar negeri yang secara bebas masuk ke Indonesia.
Dengan adanya D’Koang ini, setidaknya mengurangi penggunaan produk impor.
''Walaupun dampaknya belum terasa, tapi dari tindakan kecil ini pasti akan besar manfaatnya di suatu saat nanti,'' ujar Naufal.
Manfaat inovasi D'Koang juga turut dirasakan oleh masyarakat yang ada di sekitar lokasi produksi.
Selama ini lokasi produksi dilakukan di Bogor yaitu berkerjasama dengan Ramaniya Catering.
Masyarakat sekitar menjadi terbantu dalam hal lapangan pekerjaan dengan adanya produksi D'Koang.
Harapannya, produk D'Koang akan semakin diterima dan berkembang di asyarakat. (KHO/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017