Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Atang Trisnanto telah berdiskusi dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, untuk membangun sistem pengelolaan dan penanganan sampah terpadu di wilayahnya.

Atang di Kota Bogor, Minggu, mengatakan sistem ini bisa perlahan-lahan diterapkan pada akhir tahun ini, untuk kemudian dilanjutkan hingga tahun-tahun berikutnya.

“Artinya memang roadmap untuk penanganan sampah terpadu ini harus dilakukan secara berkelanjutan. Mungkin dalam satu sampai tiga tahun ke depan,” ujarnya.

Baca juga: DPRD Kota Bogor cari formulasi anggaran pengelolaan dan penanganan sampah
Baca juga: DPRD Kota Bogor kritisi penyelenggaraan program penanganan sampah oleh DLH

Atang menyampaikan, DPRD akan mendorong Pemkot Bogor agar masalah sampah selesai di tingkat lokal dulu, dengan berupaya agar tidak semua sampah yang dihasilkan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga di Kabupaten Bogor.

“Jadi pengelolaan sampahnya bisa jadi barang yang produktif, baru sisanya yang memang sudah tidak dapat diolah, itu yang akan kita bawa ke TPA. Tidak semua sampah akhirnya dibawa ke TPA semua,” kata Atang.

Menurutnya, penanganan sampah secara lokal bisa dimulai dengan diolah di wilayah masing-masing dengan menggerakkan tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan bank sampah.

Baca juga: DPRD Kota Bogor minta DLH perhatikan kesejahteraan para sopir truk sampah

Di mana saat ini Kota Bogor memiliki 32 unit TPS3R, serta 300 bank sampah yang bisa mengurangi 18 persen sampah dari total 700 ton per hari dari timbulan sampah Kota Bogor.

“Sehingga nanti sampah yang harus diambil dan diangkut oleh armada sampah ke TPA itu lebih kecil. Ini yang perlu dikedepankan,” jelasnya. 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024