Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencanangkan program Desa Siaga Bebas TBC sebagai upaya menekan angka kasus tuberkulosis di daerah itu melalui penanganan sejak dini dari level terbawah unsur pemerintah.
"Kabupaten Bekasi merupakan kabupaten pertama yang menginisiasi Desa Siaga Bebas TBC di Jawa Barat. Ke depan diharapkan bisa menjadi pilot project untuk wilayah lain di tingkat provinsi, bahkan nasional," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.
Kegiatan pencanangan program itu berlangsung di lapangan Kantor Kecamatan Tambelang yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Ria Sabaria Dani Ramdan serta ratusan kader posyandu dan penyintas tuberkulosis (TBC) dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Bupati Bekasi minta partisipasi masyarakat tanggulangi kasus tuberkolosis
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk TP2TB upaya tekan kasus TBC
Dia menyatakan pencanangan program Desa Siaga Bebas TBC ini merupakan salah satu upaya dalam pemberantasan kasus tuberkulosis di Kabupaten Bekasi, baik melalui pengobatan maupun pencegahan.
Melalui program ini, para penyintas TBC berhak mendapatkan pengobatan gratis selama enam bulan di puskesmas setempat. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen menciptakan lingkungan sehat melalui pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya pencegahan.
Dani mengaku peran pemerintah daerah dalam mencapai target penurunan TBC terbagi atas tiga aspek. Pertama, sebagai motivator agar masyarakat mau memeriksakan kondisi kesehatan serta mengobati sampai sembuh.
Baca juga: Bekasi perkuat sarpras faskes dukung eliminasi penyakit TBC 2030
Kemudian, sebagai fasilitator dalam menyediakan sarana prasarana kesehatan dan selaku regulator yang mengatur layanan kesehatan tersebut sampai kepada sasaran yang tepat hingga masyarakat bisa sembuh dari TBC.
Menurut dia, tingginya angka kasus TBC di Kabupaten Bekasi disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar, yakni mencapai 3,2 juta jiwa atau kedua terbesar di Provinsi Jawa Barat.
"Tingkat migrasi di kita juga tinggi, karena Kabupaten Bekasi daerah industri, banyak pendatang yang keluar masuk, sehingga sulit untuk dilakukan skrining. Desa atau kelurahan yang tinggi angka TBC-nya adalah daerah yang penduduknya padat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kabupaten Bekasi merupakan kabupaten pertama yang menginisiasi Desa Siaga Bebas TBC di Jawa Barat. Ke depan diharapkan bisa menjadi pilot project untuk wilayah lain di tingkat provinsi, bahkan nasional," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.
Kegiatan pencanangan program itu berlangsung di lapangan Kantor Kecamatan Tambelang yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Ria Sabaria Dani Ramdan serta ratusan kader posyandu dan penyintas tuberkulosis (TBC) dari 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Bupati Bekasi minta partisipasi masyarakat tanggulangi kasus tuberkolosis
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk TP2TB upaya tekan kasus TBC
Dia menyatakan pencanangan program Desa Siaga Bebas TBC ini merupakan salah satu upaya dalam pemberantasan kasus tuberkulosis di Kabupaten Bekasi, baik melalui pengobatan maupun pencegahan.
Melalui program ini, para penyintas TBC berhak mendapatkan pengobatan gratis selama enam bulan di puskesmas setempat. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen menciptakan lingkungan sehat melalui pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya pencegahan.
Dani mengaku peran pemerintah daerah dalam mencapai target penurunan TBC terbagi atas tiga aspek. Pertama, sebagai motivator agar masyarakat mau memeriksakan kondisi kesehatan serta mengobati sampai sembuh.
Baca juga: Bekasi perkuat sarpras faskes dukung eliminasi penyakit TBC 2030
Kemudian, sebagai fasilitator dalam menyediakan sarana prasarana kesehatan dan selaku regulator yang mengatur layanan kesehatan tersebut sampai kepada sasaran yang tepat hingga masyarakat bisa sembuh dari TBC.
Menurut dia, tingginya angka kasus TBC di Kabupaten Bekasi disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar, yakni mencapai 3,2 juta jiwa atau kedua terbesar di Provinsi Jawa Barat.
"Tingkat migrasi di kita juga tinggi, karena Kabupaten Bekasi daerah industri, banyak pendatang yang keluar masuk, sehingga sulit untuk dilakukan skrining. Desa atau kelurahan yang tinggi angka TBC-nya adalah daerah yang penduduknya padat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024