Depok (Antara Megapolitan) - Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), UUD 1945 dengan semangat Pancasila dan menjunjung tinggi kebhinnekaan dalam lingkungan yang aman dan bersahabat.
Demikian pernyataan sikap UI yang dibacakan oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pusat Administrasi Universitas di Kampus UI Depok, Kamis.
Pembacaan naskah Pernyataan UI yang diikuti oleh segenap sivitas akademika UI serta Ketua Majelis Wali Amanat UI Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Senat Akademik UI Sudarto Ronoatmodjo, Sekretaris Dewan Guru Besar UI Budi Sampurna, para Wakil Rektor UI, Para Dekan Fakultas, Ketua BEM UI dan BEM Fakultas UI serta Ketua Iluni UI Arief Budhy Hardono.
Dalam pernyataan sikap tersebut UI juga berkomitmen untuk menjaga kesatuan bangsa dan negara, serta memelihara kerukunan, keadilan, kesejahteraan, dan keragaman masyarakat Indonesia, selaras dengan misi UI yaitu menciptakan komunitas yang inklusif, berdasar pada adab, kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan menjunjung tinggi kebhinnekaan dalam lingkungan yang aman dan bersahabat.
Rektor juga menyatakan bahwa UI tetap dan terus menjunjung tinggi prinsip kebebasan berserikat dan berpendapat sebagaimana dijamin oleh Konstitusi sepanjang hal tersebut diselenggarakan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Namun UI menentang keras segala bentuk radikalisme, termasuk ujaran kebencian baik di dalam maupun di luar kampus, dan menguatkan kembali komitmen untuk tidak memperbolehkan kegiatan politik praktis di kampus oleh setiap warga UI (sivitas akademika dan tenaga kependidikan).
"UI akan menindak tegas setiap warga UI yang melakukan tindakan provokasi yang mengarah pada radikalisme dan memecah belah bangsa sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku," tegasnya
Dikatakannya UI terus berkomitmen untuk mempromosikan keberagaman sebagai ciri Indonesia, dan berkontribusi dalam upaya Negara dan masyarakat dalam mencegah serta menyelesaikan konflik dengan cara damai, jauh dari kekerasan fisik maupun psikologis,
"UI tetap berkomitmen untuk bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa untuk terus menggelorakan nilai-nilai KeTuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam musyawaratan dan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui upaya- upaya konkrit, konstruktif dan inklusif," katanya.
Anis berharap semangat UI di dalam menjaga keutuhan NKRI ini dapat menjadi pendorong penguatan Pancasila di tengah-tengah keberagaman bangsa Indonesia. UI sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan menuju kampus riset terbaik di Asia Tenggara berperan aktif di dalam menjaga Pancasila khususnya di dalam mengamalkan Pancasila di tengah dinamika kehidupan akademik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Demikian pernyataan sikap UI yang dibacakan oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pusat Administrasi Universitas di Kampus UI Depok, Kamis.
Pembacaan naskah Pernyataan UI yang diikuti oleh segenap sivitas akademika UI serta Ketua Majelis Wali Amanat UI Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Senat Akademik UI Sudarto Ronoatmodjo, Sekretaris Dewan Guru Besar UI Budi Sampurna, para Wakil Rektor UI, Para Dekan Fakultas, Ketua BEM UI dan BEM Fakultas UI serta Ketua Iluni UI Arief Budhy Hardono.
Dalam pernyataan sikap tersebut UI juga berkomitmen untuk menjaga kesatuan bangsa dan negara, serta memelihara kerukunan, keadilan, kesejahteraan, dan keragaman masyarakat Indonesia, selaras dengan misi UI yaitu menciptakan komunitas yang inklusif, berdasar pada adab, kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan menjunjung tinggi kebhinnekaan dalam lingkungan yang aman dan bersahabat.
Rektor juga menyatakan bahwa UI tetap dan terus menjunjung tinggi prinsip kebebasan berserikat dan berpendapat sebagaimana dijamin oleh Konstitusi sepanjang hal tersebut diselenggarakan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Namun UI menentang keras segala bentuk radikalisme, termasuk ujaran kebencian baik di dalam maupun di luar kampus, dan menguatkan kembali komitmen untuk tidak memperbolehkan kegiatan politik praktis di kampus oleh setiap warga UI (sivitas akademika dan tenaga kependidikan).
"UI akan menindak tegas setiap warga UI yang melakukan tindakan provokasi yang mengarah pada radikalisme dan memecah belah bangsa sesuai mekanisme dan ketentuan yang berlaku," tegasnya
Dikatakannya UI terus berkomitmen untuk mempromosikan keberagaman sebagai ciri Indonesia, dan berkontribusi dalam upaya Negara dan masyarakat dalam mencegah serta menyelesaikan konflik dengan cara damai, jauh dari kekerasan fisik maupun psikologis,
"UI tetap berkomitmen untuk bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa untuk terus menggelorakan nilai-nilai KeTuhanan YME, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam musyawaratan dan perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, melalui upaya- upaya konkrit, konstruktif dan inklusif," katanya.
Anis berharap semangat UI di dalam menjaga keutuhan NKRI ini dapat menjadi pendorong penguatan Pancasila di tengah-tengah keberagaman bangsa Indonesia. UI sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan menuju kampus riset terbaik di Asia Tenggara berperan aktif di dalam menjaga Pancasila khususnya di dalam mengamalkan Pancasila di tengah dinamika kehidupan akademik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017