Bekasi (Antara Megapolitan) - Unit Pelaksana Teknis Dinas Penerangan Jalan Umum Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi adanya potensi pembengkakan biaya operasional melalui pemanfaatan bohlam bekas hibah DKI Jakarta.

"Kami khawatir pemanfaatan bohlam bekas ini justru mengakibatkan pembengkakan biaya operasional dikarenakan besarnya daya listrik lampu tersebut," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah PJU Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Bekasi Soenaryo di Bekasi, Senin.

Menurut dia, sebanyak 20.000 unit lampu yang dihibahkan Pemprov DKI Jakarta sejak awal 2017 memiliki daya listrik besar.

Sebanyak 7.000 unit lampu berdaya 70 watt untuk dipasang di jalan lingkungan, 5.000 unit berdaya 150 watt untuk jalan lingkungan yang lebih lebar, 5.000 unit lampu berdaya 250 watt untuk jalan kolektor, dan 3.000 unit sisanya berdaya 400 watt untuk jalan arteri.

Ia mengatakan disatu sisi, Kota Bekasi beruntung mendapatkan hibah lampu tersebut karena anggaran yang ada bisa dipergunakan untuk pengadaan tiangnya. Namun di lain pihak, karena watt lampunya besar-besar, operasional rutin bisa membengkak.

"Padahal sebenarnya kami berniat melakukan efisiensi dengan memasang lampu LED yang dayanya lebih kecil, tapi kemampuan penerangannya tetap baik," katanya.

Meski demikian, lampu-lampu itu akan tetap dipasang dengan persentase 50 persen digunakan untuk penggantian yang rusak dan sisanya pengadaan lampu baru.

"Ada beberapa unit yang sudah dibagikan ke warga sesuai instruksi dari wali kota. Biasanya kalau wali kota kunjungan atau ada inspeksi ke wilayah, ada warga yang meminta penggantian lampu," katanya.

Disposisi dari wali kota itu yang kemudian ditindaklanjuti pihaknya dengan mengganti lampu menggunakan stok hibah dari Pemprov DKI Jakarta.

Sementara untuk pemasangan lampu PJU baru menggunakan stok hibah tersebut masih belum dilakukan karena lelang pengadaan tiang belum rampung.

"Lelang diperkirakan baru selesai usai Idul Fitri," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017