Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan bahwa keterbatasan armada pengangkutan sampah ke Tempat Pemungutan Akhir (TPA) Jalupang masih menjadi persoalan dalam penanganan sampah.

Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Agus Mustaqim di Karawang, Jumat, menyampaikan saat ini pihaknya memiliki 56 unit armada sampah.

Dari 56 unit armada sampah itu, sebagian besar kondisinya kurang layak karena sudah tua.

Baca juga: DLHK Karawang sebut volume sampah meningkat selama musim libur Lebaran
Baca juga: Pemkab Karawang tiru Banyumas dalam pengelolaan sampah di TPA

Menurut dia, kendaraan pengangkut sampah ketahanannya sebenarnya hanya tujuh tahun. Lebih dari itu, maka harus dilakukan perawatan penuh.

"Saat ini ada truk sampah yang usianya sejak tahun 2000. Ada pula yang usianya sejak 2003 dan 2007," katanya.

Atas kondisi itu, selain melakukan pengangkutan sampah pihaknya juga harus memikirkan perawatan armada sampah tersebut.

"Semua armada harus dioperasikan, meski usianya sudah tua dan kurang layak pakai. Karena jika dioperasikan, sampah semakin menumpuk di TPS (tempat pembuangan sementara)," kata dia.

Baca juga: Pemkab Karawang Jabar pastikan akan lakukan perluasan TPA sampah Jalupang

Ia menyampaikan, dengan penduduk Karawang yang mencapai sekitar 3 juta jiwa, produksi sampahnya mencapai 1.000 ton per hari.

Sampah-sampah yang dihasilkan setiap hari itu tidak seluruhnya terangkut ke TPA Jalupang, karena keterbatasan armada. Karena idealnya, dengan produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari, maka harus ada 250 armada sampah di Karawang.

"Dengan armada yang terbatas, hanya sekitar 500 ton sampah yang terangkut dari TPS ke TPA Jalupang," kata dia seraya menambahkan dalam beberapa tahun ke depan diharapkan akan ada penambahan armada sampah di Karawang. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024