Bogor (Antara Megapolitan) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengelar Forum Industri Pangan sebagai wadah mempertemukan periset dan industri pangan berkolaborasi memanfaatkan hasil riset guna mendukung kemandirian pangan.
"Forum ini ingin mendiskusikan peran sumberdaya manusia perguruan tinggi untuk bisa mendorong pengembangan industri pangan nasional," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Jumain mengatakan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berkeinginan untuk memepetemukan seluruh fakultas pertanian di Indonesia dengan industri pangan hingga terbentuklan forum industri pangan tersebut.
Sebagai negara angraris lanjutnya, Indonesia belum mandiri dalam hal pangan dan tidak bisa mempertahankannya. Sehingga perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menjadikan negara mandiri pangan.
"Secara sumberdaya alam dan sumberaya manusia kita memiliki kemampuan yang begitu besar, terdapat 4.000 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia harusnya menjadi modal untuk pembangunan bangsa," katanya.
Menurut Jumain, mengembangkan sumberdaya manusia dan inovasi menjadi inti kemajuan bangsa sebagaimana yang sudah dilakukan negara-negara maju. Serta membangun daya saing dalam industri pangan.
"Forum ini diharapkan menyusun langkah-langkah tindak lanjut kedepan dalam menyusun industri pangan. Langkah ini perlu diimplementasikan melalui kegiatan nyata yang ditunjukan ke pemerintah dan masyarakat melalui peta jalan industri pangan nasional," kata Jumain.
Sementara itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto selaku tuan rumah mengingatkan, sektor pangan menjadi sangat krusial bagi bangsa, jika tidak memiliki sistem produksinyang tangguh, maka negara akan bergantung pada impor.
"Ketergantungan pada impor maka perhatian pemerintah kepada masyarakat akan terpinggirkan. Ini jadi tantangan apakah urusan domestikasi produksi pertanian kita serahkan kepada negara lain, atau kita kelola sendiri, karena kita punya kemampuan," katanya.
Menurut Herry, Forum Industri Pangan sangat penting untuk konsolidasi antara perguruan tinggi, litbang dan industri agar mampu menghasilkan inovasi yang membangun sektor ekonomi.
"Inovasi peluang untuk pemerataan pembangunan nasional," kata Herry.
Selain forum diskusi, untuk menambah wawasan para peserta diskusi, dalam Forum Industri Pangan dilakukan pameran hasil produk inovasi bidang pangan. Akan ada kunjungan ke pusat benih IPB di Leuwikopo, Dramaga, PT Bogor Life Science Technopark di Taman Kencana, dan PT KAR di Rumpin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Forum ini ingin mendiskusikan peran sumberdaya manusia perguruan tinggi untuk bisa mendorong pengembangan industri pangan nasional," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Jumain mengatakan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi berkeinginan untuk memepetemukan seluruh fakultas pertanian di Indonesia dengan industri pangan hingga terbentuklan forum industri pangan tersebut.
Sebagai negara angraris lanjutnya, Indonesia belum mandiri dalam hal pangan dan tidak bisa mempertahankannya. Sehingga perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menjadikan negara mandiri pangan.
"Secara sumberdaya alam dan sumberaya manusia kita memiliki kemampuan yang begitu besar, terdapat 4.000 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia harusnya menjadi modal untuk pembangunan bangsa," katanya.
Menurut Jumain, mengembangkan sumberdaya manusia dan inovasi menjadi inti kemajuan bangsa sebagaimana yang sudah dilakukan negara-negara maju. Serta membangun daya saing dalam industri pangan.
"Forum ini diharapkan menyusun langkah-langkah tindak lanjut kedepan dalam menyusun industri pangan. Langkah ini perlu diimplementasikan melalui kegiatan nyata yang ditunjukan ke pemerintah dan masyarakat melalui peta jalan industri pangan nasional," kata Jumain.
Sementara itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto selaku tuan rumah mengingatkan, sektor pangan menjadi sangat krusial bagi bangsa, jika tidak memiliki sistem produksinyang tangguh, maka negara akan bergantung pada impor.
"Ketergantungan pada impor maka perhatian pemerintah kepada masyarakat akan terpinggirkan. Ini jadi tantangan apakah urusan domestikasi produksi pertanian kita serahkan kepada negara lain, atau kita kelola sendiri, karena kita punya kemampuan," katanya.
Menurut Herry, Forum Industri Pangan sangat penting untuk konsolidasi antara perguruan tinggi, litbang dan industri agar mampu menghasilkan inovasi yang membangun sektor ekonomi.
"Inovasi peluang untuk pemerataan pembangunan nasional," kata Herry.
Selain forum diskusi, untuk menambah wawasan para peserta diskusi, dalam Forum Industri Pangan dilakukan pameran hasil produk inovasi bidang pangan. Akan ada kunjungan ke pusat benih IPB di Leuwikopo, Dramaga, PT Bogor Life Science Technopark di Taman Kencana, dan PT KAR di Rumpin.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017