Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyosialisasikan cara melindungi anak dari bahaya asap rokok.

Sosialisasi ini diberikan kepada 150 orang peserta, di antaranya perwakilan Forum Anak Daerah, organisasi perempuan, guru bimbingan dan konseling, KPAD, dan P2TP2A, kata Sekretaris Dinas DP3A Kabupaten Bekasi, Ranislah pada Sosialisasi Sehari Tanpa Rokok di Kabupaten Bekasi, Jumat.

Menurut dia, asap rokok berbahaya bagi paru-paru anak-anak karena mengandung banyak racun.

Satu hirupan asap rokok mengandung 500 miligram racun.

Tentu dengan kandungan racun yang ada didalam paru-paru anak-anak bila diteruskan atau berlangsung lama maka menyebabkan kematian dini.

"Selain itu, perlunya kesadaran bersama dari pelaku ataupun korbannya, sebagai contohnya seorang pemuda adalah perokok pasif dan di saat bersamaan ada anak kecil, seharusnya pemuda ini menghindar atau mematikan rokoknya," katanya.

Ia menambahkan dalam kegiatan ini diharapkan adanya pemahaman oleh para peserta tentang bahaya rokok sehingga para peserta bisa mensosialisasikannya lagi kepada masyarakat.

Dikarenakan dalam menjaga kesehatan bersama peran aktif anak-anak memiliki fungsi yang besar dalam kemajuan bangsa.

Selain itu dalam rangka mewujudkan program kesehatan perlunya perhatian lebih dari orangtua dan lingkungan masyarakat.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Anden menyambut baik kegiatan pemerintah daerah melalui dinas terkait.

Dikarenakan sosialisasi ini memang kecil kemungkinan untuk menyadarkan seseorang dari bahaya rokok, namun harus optimis agar tepat guna.

"Mudah-mudaha efektif ya dan bukan hanya menjadi kegiatan seremonial semata. Serta harus memegang peranan penting dalam merubah pola hidup masyarakat," katanya.

Tentunya dalam sinergitas ini tidak hanya dapat berlangsung satu atau dua kali saja. Namun berulang-ulang sehingga input yang dihasilkan lebih maksimal.

Dan sosialisasi juga tidak hanya dilakukan kepada 150 orang saja, namun juga perlu turun ke masyarakat luas agar peranannya lebih berasa baik.

Dikarenakan pada masa globalisasi ini kurangnya peranan dinas terkait untuk lebih koperatif guna mengajarkan pola atau gaya hidup sehat.

Pewarta: Mayolus Fajar

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017