Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menegaskan agar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA yang dimulai hari ini harus berjalan secara transparan dan sesuai aturan.

Bey di Kota Bogor, Senin, menyampaikan pendaftaran PPDB untuk SMA negeri di Provinsi Jawa Barat dimulai hari ini secara daring. 

“Sekali lagi saya tegaskan, semuanya harus transparan, harus jelas sesuai aturan. Tidak ada titip titipan, tidak ada orang dalam, tidak ada yang namanya jual kursi,” kata Bey.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar komitmen pada PPDB 2024 tidak ada kecurangan

Dia juga meminta kepada awak media untuk tidak segan melapor kepada pemerintah daerah setempat, apabila menemukan indikasi kecurangan dalam bentuk apapun.

“Kalau teman-teman media mengetahui laporkan ke saya atau Pak Pj wali kota, bahwa kami tahun ini betul betul serius, ingin semuanya transparan,” ucapnya.

Di samping itu, ia pun mengimbau kepada orangtua murid tidak memaksakan kehendak agar anaknya diterima di sekolah favorit yang diinginkan.

Sebab, kata Bey, hal itu tidak menutup kemungkinan oknum tertentu melakukan segala hal termasuk kecurangan, agar anaknya diterima di sekolah favorit.

Baca juga: Disdik Jabar beri kuota PPDB untuk 128 kecamatan tidak memiliki SMA negeri

“Saya ingatkan ke orangtua, kalau anaknya tidak diterima disekolah favorit, ya cari sekolah lain lah. Jangan memaksa, jangan berbuat curang dengan menyogok dan sebagainya, kami sangat menentang hal itu,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah Bey akan melalukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah-sekolah selama PPDB berlangsung, ia tidak menjawab secara langsung.

“Kalau sidak kan diam-diam,” kata Bey.

Pada pekan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga melakukan kick off PPDB tingkat SMP pada Kamis (30/5/2024). Kick off PPDB di Kota Bogor ditandai dengan penandatanganan pakta integritas yang dilakukan Forkopimda Kota Bogor, sebagai bentuk dukungan PPDB berjalan transparan, bersih, dan akuntabel. 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024