Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) mendorong skema sewa baterai untuk sepeda motor listrik sebagai strategi masifkan kendaraan listrik di Indonesia.
"Salah satu strategi untuk bisa mendorong keterjangkauan harga kendaraan listrik melalui skema sewa baterai khusus untuk kendaraan roda dua," kata Tenaga ahli konversi motor listrik dari ENTREV Bambang dalam keterangannya, Selasa.
Menurut dia skema ini bisa menurunkan harga pembelian sepeda motor listrik sehingga bersaing dengan kendaraan BBM dan mampu menjadi pilihan yang affordable bagi masyarakat Indonesia dan dengan skema sewa ini, pemilik sepeda motor listrik tidak perlu khawatir dengan jarak tempuh dan umur baterai karena semua menjadi tanggung jawab dari penyedia baterai sewa.
Bambang mendukung penuh langkah pemerintah Indonesia dalam mencari solusi gap harga antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM ini untuk meningkatkan pengguna sepeda motor listrik.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya sehingga terbentuk ekosistem kendaraan Listrik.
Saat ini, Dadan mengakui masih terdapat kesenjangan harga yang tinggi antara kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional. Untuk menutup dasparitas harga tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hibrida, dan sepeda motor listrik.
"Indonesia menyiapkan dana 455 juta dolar AS untuk mensubsidi penjualan sepeda motor listrik. Subsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran," ujar Dadan alam diskusi panel High-Level Closed-Door Ministerial Discussion bagian dari rangkaian kegiatan IEA's 9th Global Conference On Energy Efficiency (GCEE) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5).
Lebih lanjut Dadan mengatakan, untuk mendukung terbentuk ekosistem kendaraan listrik, Pemerintah terus memperbanyak pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) yang diperkirakan pada tahun 2030 mendatang membutuhkan 32.000 unit SPKLU untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Bersamaan dengan pengembangan stasiun pengisian daya umum, ketersediaan pengisi daya di rumah juga sama pentingnya untuk menciptakan infrastruktur pengisian daya yang komprehensif.
Untuk memfasilitasi pengisian daya di rumah, PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif untuk pengisian daya semalaman. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lebih banyak penduduk untuk mengadopsi kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi nyaman dan hemat biaya.
Salah satu upaya untuk bisa mendorong percepatan kendaraan listrik di Indonesia adalah keterjangkauan harga. Untuk itu, skema sewa baterai bisa menjadi solusi untuk bisa menurunkan harga jual kendaraan listrik.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalan pada tahun 2030.
ENTREV adalah proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal GATRIK untuk membangun dan menguatkan ekosistem Electric Vehicle (KBLBB – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Salah satu strategi untuk bisa mendorong keterjangkauan harga kendaraan listrik melalui skema sewa baterai khusus untuk kendaraan roda dua," kata Tenaga ahli konversi motor listrik dari ENTREV Bambang dalam keterangannya, Selasa.
Menurut dia skema ini bisa menurunkan harga pembelian sepeda motor listrik sehingga bersaing dengan kendaraan BBM dan mampu menjadi pilihan yang affordable bagi masyarakat Indonesia dan dengan skema sewa ini, pemilik sepeda motor listrik tidak perlu khawatir dengan jarak tempuh dan umur baterai karena semua menjadi tanggung jawab dari penyedia baterai sewa.
Bambang mendukung penuh langkah pemerintah Indonesia dalam mencari solusi gap harga antara kendaraan listrik dan kendaraan BBM ini untuk meningkatkan pengguna sepeda motor listrik.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya sehingga terbentuk ekosistem kendaraan Listrik.
Saat ini, Dadan mengakui masih terdapat kesenjangan harga yang tinggi antara kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional. Untuk menutup dasparitas harga tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hibrida, dan sepeda motor listrik.
"Indonesia menyiapkan dana 455 juta dolar AS untuk mensubsidi penjualan sepeda motor listrik. Subsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran," ujar Dadan alam diskusi panel High-Level Closed-Door Ministerial Discussion bagian dari rangkaian kegiatan IEA's 9th Global Conference On Energy Efficiency (GCEE) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5).
Lebih lanjut Dadan mengatakan, untuk mendukung terbentuk ekosistem kendaraan listrik, Pemerintah terus memperbanyak pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) yang diperkirakan pada tahun 2030 mendatang membutuhkan 32.000 unit SPKLU untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Bersamaan dengan pengembangan stasiun pengisian daya umum, ketersediaan pengisi daya di rumah juga sama pentingnya untuk menciptakan infrastruktur pengisian daya yang komprehensif.
Untuk memfasilitasi pengisian daya di rumah, PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif untuk pengisian daya semalaman. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lebih banyak penduduk untuk mengadopsi kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi nyaman dan hemat biaya.
Salah satu upaya untuk bisa mendorong percepatan kendaraan listrik di Indonesia adalah keterjangkauan harga. Untuk itu, skema sewa baterai bisa menjadi solusi untuk bisa menurunkan harga jual kendaraan listrik.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua di jalan pada tahun 2030.
ENTREV adalah proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal GATRIK untuk membangun dan menguatkan ekosistem Electric Vehicle (KBLBB – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024