Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melibatkan peran aktif unsur "pentahelix" secara lebih masif sebagai upaya menekan angka kasus stunting agar berjalan lebih optimal.
"Peran serta unsur 'pentahelix' di Kabupaten Bekasi perlu lebih ditingkatkan lagi agar penanganan stunting tahun ini lebih maksimal," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Rabu.
Ia mengatakan peran aktif unsur akademisi, pihak swasta, komunitas, serta media, bersama pemerintah daerah diperlukan agar program-program penanganan stunting yang telah berjalan dapat lebih optimal serta memiliki ketepatan intervensi.
Survei data kesehatan terbaru, penurunan angka stunting di Indonesia saat ini cukup kecil, yakni 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen tahun lalu.
Baca juga: Pemkab Bekasi tekan kasus stunting hingga 13,8 persen
"Mungkin tadi memang ada perbedaan metode survei yang tadinya hanya aspek gizi sekarang ke kesehatan komprehensif, sehingga hampir semua daerah naik bahkan di tingkat nasional pun penurunannya hanya 0,1 persen hingga berdampak pada pergeseran target nasional dari 14 persen menjadi 18 persen tahun ini," katanya.
Kondisi itu menjadi atensi khusus pemerintah daerah, terutama dalam mengambil langkah-langkah intervensi agar semakin mempertajam program-program yang telah dilaksanakan.
"Kekuatan 'pentahelix' ini diharapkan mampu menjadi solusi menurunkan angka prevalensi stunting secara tajam. Pemerintah daerah juga akan memperhatikan terkait alokasi anggaran serta intervensi stunting yang dilakukan baik secara spesifik maupun sensitif," ucapnya.
Dani menyebut intervensi spesifik dilakukan melalui peningkatan program pemberian makanan tambahan, pil penambah darah, serta asupan lain yang dipadukan dengan intervensi secara sensitif seperti perbaikan kondisi kesehatan lingkungan, hingga pendidikan remaja dan ibu hamil.
Baca juga: Pemkab Bekasi berhasil turunkan stunting hingga kendalikan inflasi di 2023
"Tentunya kita harus optimis bahwa semua program yang telah dikerjakan akan memberikan hasil terbaik ke depan dan ini juga yang harus kita sebarkan kepada seluruh unsur 'pentahelix' agar menumbuhkan semangat," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Agus Budiono menyatakan penguatan koordinasi bersama dengan unsur "pentahelix" akan lebih dibangun serta ditingkatkan, termasuk optimalisasi peran swasta selaku petugas pendamping di setiap wilayah kecamatan.
"Agar bentuk intervensi stunting ke depan yang dilakukan oleh CSR perusahaan tidak hanya sekedar PMT (Program Makanan Tambahan), tetapi juga dalam bentuk edukasi," katanya.
Baca juga: Disperkimtan Kabupaten Bekasi salurkan bantuan untuk warga miskin di Desa Lubang Buaya
Kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti yang selama ini sudah berjalan bersama Universitas Islam 45 Bekasi melalui program pengabdian masyarakat akan lebih didorong kembali untuk mengambil tematik stunting.
"Jadi nanti kita juga lakukan edukasi melalui program-program yang dilakukan kepada masyarakat terkait intervensi stunting. Edukasi juga akan ditingkatkan termasuk melalui komunitas serta media," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024