Bogor (Antara Megapolitan) - Fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya yang dibangun Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, dinilai ideal bagi pelari, selain lintasannya juga didukung oleh suasana kotanya, alam dan cuacanya, sehingga masyarakat maupun komunitas pelari dapat memanfaatkannya.

"Pedestrian yang dibangun Pemerintah Kota Bogor sangat `runable` jadi sangat ideal bagi pelari," kata Adi Santoso pelari dari BSD Running Bodies, dalam jumpa wartawan di Balai Kota Bogor, Selasa.

Menurutnya, tidak banyak kota yang memiliki lintasan lari yang sangat ideal seperti di Kota Bogor. Kebanyakan pelari yang tergabung dalam sejumlah komunitas di wilayah Jabodetabek memilih Bogor sebagai lokasi berlari.

"Di Jakarta tidak ada fasilitas seperti ini, berlari di Jakarta tidak senyaman berlari di Kota Bogor," katanya.

Adi memiliki pengalaman sebagai pelari ultra marathon mengikuti berbagai acara lari jarak jauh, dan lari melintasi gunung, salah satunya Merapi Ultra, menempuh jarak dari Sleman menuju Merapi.

"Bogor jadi kota bersahabat bagi pelari," katanya.

Pemerintah Kota Bogor bekerjasama dengan Fone Sport dan Kebun Raya Bogor menyelenggarakan lomba lari marathon ultra 200 km yang akan berlangsung tanggal 20 sampai 21 Mei 2017 mendatang.

Race Direktor KRB200, Rudi Rochmansyah menyebutkan, KRB 200 digagas oleh pendiri Fone Sport Hendra Wijaya, pelari ultra asal Bogor rutin berlari dan berlatih di Kebun Raya Bogor. KRB 200 sebagai penegas Bogor kota tujuan wisata olahraga khususnya lari.

Menurutnya, Bogor dinilai spesial karena mempunyai Kebun Raya yang rindang dengan ribuan koleksi tanamannya termasuk pohon-pohon raksasa yang membentuk kanopi sehingga memproduksi oksigen segar.

"Paru-paru raksasa di tengah Kota Bogor masih terpelihara denban baik dan bersiap merayakan hari jadinya," kata Rudi.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan, kegiatan lomba lari marathon ultra 200 km atau KRB 200 diselenggarakan dalam rangka merayakan ulang tahun Kebun Raya Bogor yang ke 200 dan menyambut Hari Jadi Bogor ke-535.

"Kegiatan ini sekaligus menkampanyekan Bogor sebagai kota pelari," kata Bima.

Awal Februari 2017 lalu Pemerintah Kota Bogor meresmikan trotoar seputar Kebun Raya Bogor sekaligus menobatkan diri sebagai `Bogor City of Runner` (Bogor kota pelari).

Trotoar sepanjang 4,4 km tersebut sebagai fasilitas pedestrian dilengki lintasan lari dan jalur sepeda. Memiliki lebar bervariasi mulai dari empat sampai lima meter. Letaknnya di jangung kota mengelilingi Kebun Raya menjadi salah satu prasarana yang dimanfaat warga untuk berolahraga.

"Catatan dari Kebun Raya setiap Sabtu dan Minggu selalu ramai dikunjungi warga luar Bogor hanya untuk berolahraga, kebanyakan mereka lari," kata Bima.

Bima menambahkan, `Bogor city of runner` ini belum selesai karena infrastruktur masih terus dibangun, pedestrian akan ditambah, agar masyarakat bisa bebas berlari di lintasan tanpa bersaing dengan kendaraan bermotor.

"Pedestrian tidak hanya berdampak bagi kesehatan masyarakat tetapi juga bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017