Ribuan santri serta alumni dari berbagai daerah menghadiri rangkaian pembukaan peringatan hari lahir ke-100 Pondok Pesantren Al Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Panitia acara K.H. Muhammad Makmun Mahfud atau akrab disapa Gus Makmun mengemukakan, peringatan 100 tahun atau satu abad Ponpes Al Falah ini mengambil tema "Melestarikan ngaji meneguhkan khidmah Al Falah untuk bangsa".
"Tema ini kami pilih karena dahulu pondok ini didirikan Romo Kiai Ahmad Djazuli Usman, bahwa pondok sebagai tempat mengaji dengan kitab yang dikarang ulama, penjabaran Al Quran dan hadist," katanya di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, tujuan utama bahwa pondok sebagai tempat mengaji terus dipertahankan. "Selain itu, pada pelaksanaannya setelah semua santri punya ilmu yang cukup, pengetahuan yang bagus, punya akhlak, kami selalu berharap alumni santri untuk berkhidmah di masing-masing daerahnya," katanya.
Gus Makmun mengungkapkan berbagai macam agenda yang disiapkan untuk memeriahkan 100 tahun Ponpes Al Falah Ploso. Untuk kick off atau pembukaan digelar pengajian di pesantren yang diikuti para santri serta alumni.
Selain itu, ada juga kegiatan ziarah ke guru, muasis atau sang pendiri. Ada juga kegiatan haul, olimpiade santri, seminar hingga diteruskan ke puncak acara pada Januari 2025.
"Ada juga munas (musyawarah nasional) alumni Al Falah yang ketiga ditutup puncak acara. Semoga semua acara yang kami laksanakan ini betul-betul bisa berjalan baik, mendapatkan rida Allah," kata dia.
Dia menambahkan, alumni Pesantren Al Falah juga banyak tersebar dengan berbagai bidang yang mereka geluti, misalnya ada yang dakwah seperti Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang dikenal Gus Iqdam, kemudian ada juga pemilik objek wisata "Kampung Coklat" Kholid Mustofa, dan beberapa alumni lainnya.
"Tidak hanya kami undang, semua alumni yang potensi kami libatkan jadi panitia. Ada Mas Iqdam, ada Mas Kholid. Ada sisi ilmiah, mengaji, semua para kiai, dari PWNU Jatim. Jadi, ada sisi viralnya, ilmiahnya, kemudian pengusaha, masih banyak lagi," kata dia.
Panitia lainnya, K.H. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar menambahkan, pihaknya memegang teguh tujuan pendiri mendirikan pesantren ini untuk terus mengajarkan mengaji serta belajar.
"Yang paling baku dari Al Falah adalah memastikan bahwa pesan 'Ta'lim wa Ta'allum', ruh mengaji mengajar kami kampanyekan dengan cara yang sesuai, eranya sesuai," kata Gus Kautsar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Panitia acara K.H. Muhammad Makmun Mahfud atau akrab disapa Gus Makmun mengemukakan, peringatan 100 tahun atau satu abad Ponpes Al Falah ini mengambil tema "Melestarikan ngaji meneguhkan khidmah Al Falah untuk bangsa".
"Tema ini kami pilih karena dahulu pondok ini didirikan Romo Kiai Ahmad Djazuli Usman, bahwa pondok sebagai tempat mengaji dengan kitab yang dikarang ulama, penjabaran Al Quran dan hadist," katanya di Kediri, Minggu.
Ia menambahkan, tujuan utama bahwa pondok sebagai tempat mengaji terus dipertahankan. "Selain itu, pada pelaksanaannya setelah semua santri punya ilmu yang cukup, pengetahuan yang bagus, punya akhlak, kami selalu berharap alumni santri untuk berkhidmah di masing-masing daerahnya," katanya.
Gus Makmun mengungkapkan berbagai macam agenda yang disiapkan untuk memeriahkan 100 tahun Ponpes Al Falah Ploso. Untuk kick off atau pembukaan digelar pengajian di pesantren yang diikuti para santri serta alumni.
Selain itu, ada juga kegiatan ziarah ke guru, muasis atau sang pendiri. Ada juga kegiatan haul, olimpiade santri, seminar hingga diteruskan ke puncak acara pada Januari 2025.
"Ada juga munas (musyawarah nasional) alumni Al Falah yang ketiga ditutup puncak acara. Semoga semua acara yang kami laksanakan ini betul-betul bisa berjalan baik, mendapatkan rida Allah," kata dia.
Dia menambahkan, alumni Pesantren Al Falah juga banyak tersebar dengan berbagai bidang yang mereka geluti, misalnya ada yang dakwah seperti Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang dikenal Gus Iqdam, kemudian ada juga pemilik objek wisata "Kampung Coklat" Kholid Mustofa, dan beberapa alumni lainnya.
"Tidak hanya kami undang, semua alumni yang potensi kami libatkan jadi panitia. Ada Mas Iqdam, ada Mas Kholid. Ada sisi ilmiah, mengaji, semua para kiai, dari PWNU Jatim. Jadi, ada sisi viralnya, ilmiahnya, kemudian pengusaha, masih banyak lagi," kata dia.
Panitia lainnya, K.H. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar menambahkan, pihaknya memegang teguh tujuan pendiri mendirikan pesantren ini untuk terus mengajarkan mengaji serta belajar.
"Yang paling baku dari Al Falah adalah memastikan bahwa pesan 'Ta'lim wa Ta'allum', ruh mengaji mengajar kami kampanyekan dengan cara yang sesuai, eranya sesuai," kata Gus Kautsar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024