Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat akan membongkar seluruh keramba ikan milik warga yang ditanam di aliran sungai untuk antisipasi terjadinya bencana banjir karena menyumbat aliran sungai.

"Keberadaan keramba ini mengganggu arus air yang dampaknya jika turun hujan dan ada peningkatan volume air akibatnya bisa terjadi banjir sehingga merugikan masyarakat di sekitarnya," kata Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Senin.

Pihaknya juga sudah mengintruksikan dinas terkait, camat dan lurah untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar membongkar sendiri keramba ikannya jika tidak akan dibongkar petugas.

Dari hasil pendataan ada beberapa kecamatan yang warganya memanfaatkan aliran sungai untuk ditanam keramba seperti di Kecamatan Cikole, Gunungpuyuh dan Citamiang. Bahkan petugas yang mendata terkejut melihat banyak keramba ikan yang jumlahnya mencapai ratusan unit.

Selain menyebabkan banjir keberadaan keramba tersebut juga menyebabkan dasar sungai menjadi dangkal karena banyaknya sedimentasi yang mengendap di dasar baik dari pakan, sampah maupun lumpur.

"Kami berharap warga paham akan aturan ini, karena dampak dari keramba ikan itu bisa merugikan banyak pihak apalagi jika terjadi banjir kerugiannya tidak hanya harta tetapi bisa menyebabkan gangguan kesehatan," tambahnya.

Fahmi mengatakan selain membongkar keramba ikan milik warga, antisipasi terjadinya banjir pihaknya akan memperbaiki sejumlah drainase/saluran air dan mengeruk sungai yang sudah terjadi pendangkalan yang disebabkan oleh sampah.

Selain itu melarang warga mendirikan bangunan di aliran sungai apalagi sampai memanfaatkan aliran sungai untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017