Washington (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Dua prajurit pasukan operasi khusus Amerika Serikat yang terbunuh di Afghanistan pada Rabu kemungkinan karena terkena tembakan sesama teman dalam operasi yang mengincar kepala kelompok IS di Afghanistan, kata Pentagon, Jumat.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan kepada para wartawan bahwa militer sedang menyelidiki apakah kedua tentara itu terkena tembakan di darat, baik oleh pasukan Amerika atau komando Afghanistan yang sedang mengambil bagian dalam serangan, kendati insiden itu tampaknya terjadi tanpa kesengajaan.
"Kami sedang menyelidiki penyebab kematian dua anggota Army Rangers (pasukan elit Angkatan Darat AS, red) tersebut pada awal pertempuran sengit selama tiga jam," kata Davis.
"Bisa jadi bahwa kedua anggota Rangers ini terkena tembakan teman."
Sebelumnya pada Jumat, Pentagon mengungkapkan jati diri kedua prajurit tersebut sebagai Sersan Joshua Rodgers (22 tahun) dan Sersan Cameron Thomas (23 tahun). Satu prajurit lainnya terluka dalam operasi.
Dalam suatu pernyataan, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan Amerika Serikat sangat berutang budi pada para prajurit yang gugur.
Davis mengatakan target serangan adalah Abdul Hasib, kepala kelompok IS di Afghanistan. Militer AS menduga bahwa Hasib tewas dalam operasi serangan, namun kebenaran dugaan itu belum dipastikan.
Operasi yang dilancarkan di dekat perbatasan dengan Pakistan tersebut dimulai pada Rabu sekitar pukul 22.30 waktu setempat dan beberapa menit setelah itu 50 anggota Army Rangers Amerika Serikat bersama 40 tentara komando Afghanistan dihujani tembakan dari berbagai arah.
"Pada awal serangan itulah kedua anggota Rangers meninggal karena terluka," ungkap Davis.
Pertempuran terus berlangsung selama tiga jam. Para petempur IS melancarkan tembakan dari sebuah kompleks dan sistem terowongan yang dibentengi secara ketat.
Operasi serangan mengerahkan pesawat-pesawat tanpa awak, pesawat ringan AC-130, helikopter Apache dan jet-jet tempur F-16.
Sekitar 35 petempur IS diyakini tewas, kata David.
Pasukan AS dan Afghanistan ditarik dari wilayah tersebut pada Kamis sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Perkiraan kekuatan IS di Afghanistan bervariasi.
Sejumlah pejabat AS meyakini bahwa gerakan itu hanya memiliki 700 petempur namun para pejabat Afghanistan memperkirakan jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Penerjemah: T. Mutiasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan kepada para wartawan bahwa militer sedang menyelidiki apakah kedua tentara itu terkena tembakan di darat, baik oleh pasukan Amerika atau komando Afghanistan yang sedang mengambil bagian dalam serangan, kendati insiden itu tampaknya terjadi tanpa kesengajaan.
"Kami sedang menyelidiki penyebab kematian dua anggota Army Rangers (pasukan elit Angkatan Darat AS, red) tersebut pada awal pertempuran sengit selama tiga jam," kata Davis.
"Bisa jadi bahwa kedua anggota Rangers ini terkena tembakan teman."
Sebelumnya pada Jumat, Pentagon mengungkapkan jati diri kedua prajurit tersebut sebagai Sersan Joshua Rodgers (22 tahun) dan Sersan Cameron Thomas (23 tahun). Satu prajurit lainnya terluka dalam operasi.
Dalam suatu pernyataan, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan Amerika Serikat sangat berutang budi pada para prajurit yang gugur.
Davis mengatakan target serangan adalah Abdul Hasib, kepala kelompok IS di Afghanistan. Militer AS menduga bahwa Hasib tewas dalam operasi serangan, namun kebenaran dugaan itu belum dipastikan.
Operasi yang dilancarkan di dekat perbatasan dengan Pakistan tersebut dimulai pada Rabu sekitar pukul 22.30 waktu setempat dan beberapa menit setelah itu 50 anggota Army Rangers Amerika Serikat bersama 40 tentara komando Afghanistan dihujani tembakan dari berbagai arah.
"Pada awal serangan itulah kedua anggota Rangers meninggal karena terluka," ungkap Davis.
Pertempuran terus berlangsung selama tiga jam. Para petempur IS melancarkan tembakan dari sebuah kompleks dan sistem terowongan yang dibentengi secara ketat.
Operasi serangan mengerahkan pesawat-pesawat tanpa awak, pesawat ringan AC-130, helikopter Apache dan jet-jet tempur F-16.
Sekitar 35 petempur IS diyakini tewas, kata David.
Pasukan AS dan Afghanistan ditarik dari wilayah tersebut pada Kamis sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Perkiraan kekuatan IS di Afghanistan bervariasi.
Sejumlah pejabat AS meyakini bahwa gerakan itu hanya memiliki 700 petempur namun para pejabat Afghanistan memperkirakan jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Penerjemah: T. Mutiasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017