Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memberikan dana bantuan ratusan juta rupiah untuk warga yang terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Gunungputri, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Teuku Mulya di Cibinong, Jumat, mengungkapkan saat ini pihaknya telah mencairkan bantuan untuk 10 unit rumah terdampak dengan nominal masing-masing sekitar Rp17 juta.
"Bantuannya berupa dana sejumlah yang rusak berdasarkan perkiraan asesmen," ungkap Teuku Mulya.
Bantuan tersebut berasal dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2024.
Baca juga: Pemkab Bogor berikan bantuan warga terdampak ledakan Gudmurah Kodam Jaya
Saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor masih melakukan asesmen terhadap rumah-rumah di permukiman maupun klaster yang terdampak ledakan.
"Pemukiman dan klaster intinya (bantuannya) sama saja. Yang lainnya sedang kita asesmen," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat terdapat 45 rumah di permukiman yang terdampak ledakan. Namun, 11 rumah diantaranya, pemiliknya memilih untuk memperbaiki kerusakan secara mandiri.
Sehingga, terdapat 34 rumah yang menjadi sasaran pemberian bantuan, sebanyak 10 unit diantaranya telah diberikan bantuan.
Baca juga: Tiga korban ledakan tabung gas di Kota Bogor dilarikan ke RS PMI
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mencatat sebanyak 172 rumah di perumahan klaster turut terdampak ledakan gudang amunisi.
"Yang 172 rumah belum kita asesmen, sedang kita lakukan sekarang," kata Teuku Mulya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya pada 3 Maret 2024.
"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya, atas kejadian ini," kata Maruli saat memberikan keterangan kepada awak media di Gunungputri.
Ia mengaku bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan tersebut, meski ada ratusan masyarakat yang mengungsi karena alasan keamanan.
Baca juga: Pemkab Bogor tangani 31 rumah terdampak ledakan gudang munisi
Menurut dia, gudang tersebut menyimpan amunisi-amunisi disposal atau yang tergolong dimusnahkan. Pihaknya segera memilah kembali jenis amunisi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kondisi terkini lokasi kejadian sudah rusak, hancur semua. Ke depan jenis amunisi akan dipilah, tadinya disatukan, karena berbagai macam jenis dan tentunya bakal dievaluasi," ungkap Maruli.
Kemudian, kata dia mengenai kelayakan gudang amunisi masih terbilang aman karena dibangun pada tahun 2.000. Dari total 10 gudang, hanya 1 gudang yang meledak dan 6 terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor Teuku Mulya di Cibinong, Jumat, mengungkapkan saat ini pihaknya telah mencairkan bantuan untuk 10 unit rumah terdampak dengan nominal masing-masing sekitar Rp17 juta.
"Bantuannya berupa dana sejumlah yang rusak berdasarkan perkiraan asesmen," ungkap Teuku Mulya.
Bantuan tersebut berasal dari anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2024.
Baca juga: Pemkab Bogor berikan bantuan warga terdampak ledakan Gudmurah Kodam Jaya
Saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor masih melakukan asesmen terhadap rumah-rumah di permukiman maupun klaster yang terdampak ledakan.
"Pemukiman dan klaster intinya (bantuannya) sama saja. Yang lainnya sedang kita asesmen," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat terdapat 45 rumah di permukiman yang terdampak ledakan. Namun, 11 rumah diantaranya, pemiliknya memilih untuk memperbaiki kerusakan secara mandiri.
Sehingga, terdapat 34 rumah yang menjadi sasaran pemberian bantuan, sebanyak 10 unit diantaranya telah diberikan bantuan.
Baca juga: Tiga korban ledakan tabung gas di Kota Bogor dilarikan ke RS PMI
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mencatat sebanyak 172 rumah di perumahan klaster turut terdampak ledakan gudang amunisi.
"Yang 172 rumah belum kita asesmen, sedang kita lakukan sekarang," kata Teuku Mulya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa meledaknya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya pada 3 Maret 2024.
"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat khususnya, atas kejadian ini," kata Maruli saat memberikan keterangan kepada awak media di Gunungputri.
Ia mengaku bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan tersebut, meski ada ratusan masyarakat yang mengungsi karena alasan keamanan.
Baca juga: Pemkab Bogor tangani 31 rumah terdampak ledakan gudang munisi
Menurut dia, gudang tersebut menyimpan amunisi-amunisi disposal atau yang tergolong dimusnahkan. Pihaknya segera memilah kembali jenis amunisi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kondisi terkini lokasi kejadian sudah rusak, hancur semua. Ke depan jenis amunisi akan dipilah, tadinya disatukan, karena berbagai macam jenis dan tentunya bakal dievaluasi," ungkap Maruli.
Kemudian, kata dia mengenai kelayakan gudang amunisi masih terbilang aman karena dibangun pada tahun 2.000. Dari total 10 gudang, hanya 1 gudang yang meledak dan 6 terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024