Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (UI) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan kontrak kerja sama Pengelolaan Program Penanggulangan Kebakaran dan Tanggap Darurat WK Rokan untuk meningkatkan tata kelola keadaan darurat kebakaran.

Kepala DRRC UI Prof. Dra. Fatma Lestari dalam keterangannya, Senin menyampaikan bahwa pengelolaan keadaan darurat memerlukan pendekatan multidisiplin.

Selain itu, tambah Fatma, juga diperlukan pemanfaatan teknologi untuk memperkuat kesiapan menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran, pohon tumbang, dan kedaruratan dari bahaya biologis yang mungkin terjadi di wilayah kerja PHR.

Baca juga: DRRC UI luncurkan program desa wisata berkelas dunia

"Kesiapsiagaan menjadi penting untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang demi hasil terbaik. Dokumen-dokumen yang dihasilkan dari kajian merupakan hasil dari proses kaji risiko di lapangan," ujar Fatma.

Sementara itu Tim ahli DRRC UI, Agung Hari Cahyono, S.T., dalam pemaparannya menampilkan simulasi evakuasi melalui 3D modeling untuk skenario kejadian kebakaran di Kantor PHR WK Rokan di Gedung RDTX Place, Jakarta.

Dalam simulasi ini, Agung menampilkan alur evakuasi yang disesuaikan dengan keadaan lapangan. Salah satu indikator yang ditampilkan dalam simulasi keselamatan adalah waktu evakuasi.

Dijelaskan Agung, beberapa hal yang memengaruhi waktu evakuasi di antaranya adalah jumlah personil di tiap lantai gedung, dimensi ruangan, akses pintu, dan akses tangga darurat.

Baca juga: DRRC UI: Pedoman pemetaan risiko kebakaran DKI Jakarta sangat penting

Terakhir, tim DRRC UI juga telah melakukan survei di lapangan untuk menyusun rencana penanggulangan keadaan darurat di Gudang PHR Sawangan, Kota Depok terkait risiko pohon tumbang dan hewan liar.  

Kedua belah pihak berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengevaluasi hasil kerja sama yang sudah ada, termasuk proses perencanaan dan pelaksanaannya di lapangan.

DRRC UI melibatkan tim ahli dari pelbagai disiplin ilmu seperti manajemen kedaruratan, K3, FKM, FMIPA, Fakultas Teknik dan Rumpun Ilmu Sosial Humaniora.

Hasil kajian telah menghasilkan analisis risiko dan kesesuaian serta saran perbaikan yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pelaksanaan tata kelola tanggap darurat kebakaran di PHR WK Rokan.

Baca juga: DRRC UI-Gulkarmat Jakarta luncurkan buku pedoman pemetaan risiko kebakaran

Penyerahan hasil kajian dan paparan disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kontrak Swakelola, yang diselenggarakan pada hari Senin dan Selasa, 29-30 April 2024, di Oakwood Suites Kuningan, Jakarta.

Pada pertemuan ini, PHR diwakili oleh Manager OE/HES Operations, I Nyoman Widaryantha Naya, Team Manager Fire & Emergency Response, Zuniawan. Selain mendiskusikan paparan hasil kajian, para pihak juga menyusun rencana tindak lanjut dari kolaborasi ini.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024