Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama/PBNU masa khidmat 2022–2027 Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf atau yang dikenal dengan sapaan Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) Periode 2024–2029.

Sementara Prof. Dr. Ir. Praswasti PDK Wulan, M.T. terpilih sebagai Sekretaris MWA UI periode 2024-2029.

Direktur Jenderal Diktiristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mewakili Menteri Nadiem, dalam keterangannya, Sabtu  menyampaikan apresiasi atas kontribusi anggota MWA UI 2019–2024 dan mengucapkan selamat kepada anggota MWA UI terpilih.

Baca juga: UI tetapkan anggota MWA periode 2024-2029

Ia juga menyebut bahwa tantangan ke depan untuk PTNBH semakin besar. Oleh kerena itu, diperlukan terobosan-terobosan agar UI lebih baik ke depannya.

“Ada beberapa kunci keberhasilan PTNBH, antara lain leadership, ownership, organisasi, transformasi, efisiensi, entrepreneurship, kolaborasi, dan kreativitas. Leadership mencakup seluruhnya, sementara ownership adalah rasa memiliki yang tinggi, corporate spirit. Kita harus membangun organisasi yang mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga dapat terus menghasilkan inovasi yang unggul,” ujarnya.

Dr. (HC) Noni Purnomo, B.Eng., MBA selaku Ketua MWA UI periode 2023–2024 mengatakan, sebagai lanjutan kepemimpinan Ketua MWA UI periode 2019–2023, ia memprioritaskan pemberdayaan (empowerment) terhadap Eksekutif untuk membangun dialog terbuka dan kondusif mengenai Teknologi Informasi UI dan membantu menuntaskan Roadmap IT UI dalam waktu lebih singkat.

Baca juga: UI jaring calon anggota MWA Periode 2024--2029 mewakili unsur masyarakat

MWA UI juga berkontribusi dalam tugas penggalangan dana dan pengembangan aset UI; serta berupaya membangun kebersamaan dan koordinasi antar organ di UI bersama Eksekutif, Senat Akademik (SA), dan Dewan Guru Besar (DGB).

"Saya berharap apa yang telah dilakukan dapat dilanjutkan sebagai bentuk pengabdian dan dedikasi bagi keberhasilan UI di tingkat nasional dan dunia. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas komitmen, dedikasi, serta kerja sama yang luar biasa dari Rektor dan jajarannya, SA, dan DGB UI," ujarnya.

"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota MWA UI atas bimbingan, kerja sama, dukungan dan kebersamaan selama ini. Kepada seluruh anggota Komite Audit dan Komite Risiko, terima kasih atas rekomendasi yang sangat berguna bagi pengelolaan universitas yang berkualitas,” ujar Dr. Noni.

Baca juga: Majelis Wali Amanat berharap UI terus terdepan hasilkan SDM unggul

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro mengatakan  dalam organisasi, menjadi hal yang alamiah jika terjadi pergantian pengurus. Jika organisasi itu memiliki gedung dan perlengkapan, maka itu modal fisik yang akan diteruskan dari satu pengurus ke pengurus yang lain.

Namun, ada satu yang tidak bisa diteruskan tanpa perlakuan khusus, yaitu modal sosial atau social capital. Jadi, kalau tidak ada mekanisme untuk memberikan pesan tentang apa sebenarnya yang dihadapi oleh organisasi, maka organisasi tersebut setiap kali ada pergantian pengurus, yang melanjutkan akan belajar dari awal.

Untuk itu, Prof. Ari menekankan pentingnya transfer ilmu dalam organisasi. Ia mengapresiasi langkah yang ditempuh MWA UI selama periode kepengurusan 2019–2024. Menurutnya, periode ini cukup berat karena banyaknya masalah dunia, mulai dari geopolitik hingga pandemi Covid-19.

Namun, dengan membaca situasi, UI dapat mengambil kebijakan dan melakukan implementasi yang tepat.

“Ini membuat kita menjadi lebih piawai dalam mengelola organisasi. Tanpa Covid, tidak ada rapat dengan Zoom. Dengan adanya Zoom, kerja sama dengan universitas di dalam dan luar negeri lebih mudah karena pendekatan awal bisa dilakukan melalui media ini. Selain itu, pembelajaran mulai menerapkan MOOCS. Inilah yang disebut membaca dan memanfaatkan situasi. Di balik kesulitan, selalu ada kemudahan jika kita bisa membacanya dengan kemampuan higher order of thinking,” ujar Prof. Ari.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024