Depok, 21/9 (ANTARA) - Sejumlah warga Depok mengeluhkan semakin sulitnya untuk mendapatkan air kemasan galon di agen maupun di warung-warung kecil.
"Sudah satu minggu ini saya sulit mendapatkan air kemasan galon," kata warga Cilodong Ani, di Depok, Jumat.
Ia mengatakan ketika memesan dua tiga air kemasan galon yang dikirim cuma satu, dengan alasan pasokannnya yang tersendat. "Sekarang malah sudah tidak dapat lagi. Tadi mau beli satu tapi sudah tidak ada lagi," katanya.
Ani kemudian mencari air kemsan galon tersebut disejumlah warung disekitar rumahnya, namun semua warung yang dikunjungi sudah tidak menjual air kemasan galon lagi.
"Ya terpaksa jual saya hari ini memasak air sendiri," jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Rudi, warga Sukmajaya yang mengatakan sudah satu minggu sulit mendapat air kemasan galon tersebut. "Saya sudah cari kemana-mana tapi tak ada yang jual," katanya.
Iapun terpaksa mencari penjual air kemasan galon yang jauh dari rumahnya dan haragnya sudah melonjak dari Rp12.000 per galon menjadi Rp15.000 per galon.
"Saya terpakas beli karena iar tersebut memang dibutuhkan untuk minum," ujarnya.
Kedua warga Depok tersebut berharap agar pihak-pihak yang terkait dengan tersendatnya air kemasn galon tersebut bisa menyelesaikan masalah tersebut.
"Pemerintah seharusnya memperhatikan masalah tersebut agar masyarakat dapat dengan mudah air kemasan galon tersebut," katanya.
Ia menyatakan tidak mengetahui permasalahn kenapa air kemasan galon menghilang dipasaran. "Tentunya pemerintah mempunyai solusi memecahkan masalah tersebut," harapnya.
Sementara itu seorang agen penjualan air minum dalam kemasan, Teguh Tirta mengatakan pasokan air kemsan galon memang terhambat sejak hampir dua minggu yang lalu.
"Kami sebagai agen dibatasi menerima pasokan galon. Biasanya kami minta berapapun dipenuhi tapi sekarang tidak lagi," katanya.
Ia menjelaskan baisanya dirinya meminta 80-100 galon dipenuhi tetapi sekarang minta 20 buah galon saja kadang dipenuhi kadang tidak. Ini menyebabkan konsumen banyak yang mengeluh.
"Saya jelaskan kepada konsumen memang pasokannya berkurang, sehingga tidak bisa memenuhi permintaannya," ujarnya.
Dengan tersendatnya pasokan tersebut lanjut dia omset penjualan dari air kemasan galon tersebut menurun drastis. "Pendapatan saya anjlok hingga 50 persen," keluhnya.
Feru L
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Sudah satu minggu ini saya sulit mendapatkan air kemasan galon," kata warga Cilodong Ani, di Depok, Jumat.
Ia mengatakan ketika memesan dua tiga air kemasan galon yang dikirim cuma satu, dengan alasan pasokannnya yang tersendat. "Sekarang malah sudah tidak dapat lagi. Tadi mau beli satu tapi sudah tidak ada lagi," katanya.
Ani kemudian mencari air kemsan galon tersebut disejumlah warung disekitar rumahnya, namun semua warung yang dikunjungi sudah tidak menjual air kemasan galon lagi.
"Ya terpaksa jual saya hari ini memasak air sendiri," jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Rudi, warga Sukmajaya yang mengatakan sudah satu minggu sulit mendapat air kemasan galon tersebut. "Saya sudah cari kemana-mana tapi tak ada yang jual," katanya.
Iapun terpaksa mencari penjual air kemasan galon yang jauh dari rumahnya dan haragnya sudah melonjak dari Rp12.000 per galon menjadi Rp15.000 per galon.
"Saya terpakas beli karena iar tersebut memang dibutuhkan untuk minum," ujarnya.
Kedua warga Depok tersebut berharap agar pihak-pihak yang terkait dengan tersendatnya air kemasn galon tersebut bisa menyelesaikan masalah tersebut.
"Pemerintah seharusnya memperhatikan masalah tersebut agar masyarakat dapat dengan mudah air kemasan galon tersebut," katanya.
Ia menyatakan tidak mengetahui permasalahn kenapa air kemasan galon menghilang dipasaran. "Tentunya pemerintah mempunyai solusi memecahkan masalah tersebut," harapnya.
Sementara itu seorang agen penjualan air minum dalam kemasan, Teguh Tirta mengatakan pasokan air kemsan galon memang terhambat sejak hampir dua minggu yang lalu.
"Kami sebagai agen dibatasi menerima pasokan galon. Biasanya kami minta berapapun dipenuhi tapi sekarang tidak lagi," katanya.
Ia menjelaskan baisanya dirinya meminta 80-100 galon dipenuhi tetapi sekarang minta 20 buah galon saja kadang dipenuhi kadang tidak. Ini menyebabkan konsumen banyak yang mengeluh.
"Saya jelaskan kepada konsumen memang pasokannya berkurang, sehingga tidak bisa memenuhi permintaannya," ujarnya.
Dengan tersendatnya pasokan tersebut lanjut dia omset penjualan dari air kemasan galon tersebut menurun drastis. "Pendapatan saya anjlok hingga 50 persen," keluhnya.
Feru L
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012