Seorang warga yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Konflik Gajah (MPKG) Pidie, Aceh menjadi korban amukan gajah saat mencoba menggiring kawanan satwa liar itu bersama masyarakat lainnya, korban masih dalam perawatan.

“Korban bernama Muhammad Ben Abubakar (47) yang merupakan warga Gampong Didoh Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie,” kata Ketua MPKG, Sulaiman Ahmad, di Pidie, Senin.
Sulaiman mengatakan, kejadian itu terjadi saat korban bersama warga lainnya melakukan penggiringan tiga gajah liar pada Minggu (21/4) sore di kawasan perkebunan warga Glumpang Tiga.

Baca juga: Polda Riau masih lakukan penyelidikan dalang di balik kematian seekor gajah di TNTN
Baca juga: Dua gajah Sumatera ditemukan mati tersengat listrik di Aceh sebulan terakhir

“Satwa liar itu mengamuk dan berbalik arah mengejar kami, nahasnya beliau terjatuh sehingga gajah mengarah ke korban, lalu tubuhnya di injak-injak,” ujarnya.

Sementara, warga lainnya yang selamat berupaya membakar mercon dengan mengarahkannya ke gajah yang mengamuk, dan akhirnya gajah tersebut menjauh dari korban. Kemudian, langsung dilarikan ke RS Abdullah Syafi'i Beureunuen guna di visum. Saat ini korban selamat dan masih dalam perawatan.

Menurut dia, masyarakat petani yang bergantung hidup dengan berkebun di kawasan tersebut sangat resah karena konflik gajah ini, bahkan tanaman mereka ikut diganggu seperti pinang pisang, jagung dan kakao.

Baca juga: Penemuan fosil gajah purba elephas bakal dijadikan objek wisata Situs Patiayam

“Kami mohon kepada pemerintah mulai dari kecamatan, kabupaten, provinsi untuk menaruh perhatian serius untuk masalah konflik gajah yang terjadi selama ini,” katanya.

Masyarakat, lanjut dia, berharap pemerintah daerah hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk lebih serius menangani masalah satwa liar yang terjadi di kawasan Pidie.

"Kami juga meminta pemerintah untuk membantu warga yang menjadi korban amukan gajah liar serta korban yang telah dirusak hasil kebunnya dengan pemberian kompensasi harta benda tanaman tersebut," demikian Sulaiman.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024