Bogor (Antara Megapolitan) - Sebanyak 450 guru matematika jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA dari 55 kabupaten/kota di Indonesia berkompetisi dalam Olimpiade Guru Matematika se-Indonesia ke-2 yang berlangsung di Graha Widya Wisuda IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
"Olimpiade Guru Matematika bertujuan untuk melatih dan mengasah kemampuan guru matematik. Yang juaranya akan mendapat penghargaaan sebagai guru terbaik," kata Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Raden Ridwan Hasan Saputra.
Olimpiade Guru Matematika (OGM) ke-2 dilaksanakan bersamaan dengan final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik ke-12 yang diikuti 2.153 siswa mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA se-Indonesia.
Para peserta OGM mengikuti olimpiade dengan mengisi soal matematika untuk mengasah kemampuannya. Sekaligus pemahamannya tentang pendidikan matematika agar dapat mengajarkan matematika yang disukai dan digemari oleh anak-anak.
Wahidin guru matematika SD Muhammadiyah 4 Pucang, Jawa Timur mengatakan, kompetisi matematika yang diikutinya menjadi ajang menguji kemampuan dirinya dalam penguasaan ilmu matematika.
"Selain meningkatkan kemampuan, juga meningkatkan wawasan terutama untuk membantu tugas mengajar matematika kepada siswa," katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar anak-anak menganggap matematika pelajaran sulit, sehingga tidak banyak yang menggemarinya. Sehingga guru dituntut untuk dapat menumbuhkan minat anak-anak untuk mempelajari matematika.
"Sebenarnya matematika itu tidak sulit, asal mau berlatih. Jika kesulitan ada anak kesulitan mengerjakan soal matematika, harusnya guru paham dan mengajarkan dengan cara yang dipahami anak," kata Wahidin.
Hal senada juga disampaikan Isma Wilis, guru matematika SMA Negeri 74 DKI Jakarta. Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) dan Olimpiade Guru Matematika sangat bagus.
"Kegiatan ini bagus sekali, sayang jika tidak diikuti. Apalagi peserta tidak dipungut biaya, gratis. Kalaupun mau bayar, cukup dengan menyumbang di kotak amal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Olimpiade Guru Matematika bertujuan untuk melatih dan mengasah kemampuan guru matematik. Yang juaranya akan mendapat penghargaaan sebagai guru terbaik," kata Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Raden Ridwan Hasan Saputra.
Olimpiade Guru Matematika (OGM) ke-2 dilaksanakan bersamaan dengan final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik ke-12 yang diikuti 2.153 siswa mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA se-Indonesia.
Para peserta OGM mengikuti olimpiade dengan mengisi soal matematika untuk mengasah kemampuannya. Sekaligus pemahamannya tentang pendidikan matematika agar dapat mengajarkan matematika yang disukai dan digemari oleh anak-anak.
Wahidin guru matematika SD Muhammadiyah 4 Pucang, Jawa Timur mengatakan, kompetisi matematika yang diikutinya menjadi ajang menguji kemampuan dirinya dalam penguasaan ilmu matematika.
"Selain meningkatkan kemampuan, juga meningkatkan wawasan terutama untuk membantu tugas mengajar matematika kepada siswa," katanya.
Ia mengatakan, sebagian besar anak-anak menganggap matematika pelajaran sulit, sehingga tidak banyak yang menggemarinya. Sehingga guru dituntut untuk dapat menumbuhkan minat anak-anak untuk mempelajari matematika.
"Sebenarnya matematika itu tidak sulit, asal mau berlatih. Jika kesulitan ada anak kesulitan mengerjakan soal matematika, harusnya guru paham dan mengajarkan dengan cara yang dipahami anak," kata Wahidin.
Hal senada juga disampaikan Isma Wilis, guru matematika SMA Negeri 74 DKI Jakarta. Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) dan Olimpiade Guru Matematika sangat bagus.
"Kegiatan ini bagus sekali, sayang jika tidak diikuti. Apalagi peserta tidak dipungut biaya, gratis. Kalaupun mau bayar, cukup dengan menyumbang di kotak amal," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017