Sukabumi (Antara Megapolitan) - Warga Kota Sukabumi, Jawa Barat sudah tidak lagi berminat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri terlihat dari jumlah pendaftar TKI setiap tahun menurun drastis.

"Pada 2016 lalu hanya 52 orang yang berangkat ke beberapa negara itu, seperti Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Timur Tengah," kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi Iyan Damayanti, di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, warga Kota Sukabumi saat ini lebih memilih bekerja di sektor jasa, industri, retail, dan perbankan.

Data dari Disnaker setempat pada 2016 sebanyak 5.188 orang yang disalurkan ke berbagai sektor dunia pekerjaan.

Rinciannya 52 orang menjadi TKI, 324 orang bekerja di sektor retail, 1.370 orang pada sektor industri, 277 orang magang di hotel dan kapal pesiar, 221 orang di perbankan, 165 orang jasa pembiayaan, dan 2.781 orang pada sektor jasa lainnya.

Walaupun lapangan pekerjaan di kota moci ini tidak sebanding dengan jumlah pencari dan angkatan kerja, tetapi menjadi TKI bukan alternatif para pencari kerja.

Sebagai kota perdagangan dan jasa, menurutnya, masyarakat lebih memilih membuka usaha baru seperti berdagang meskipun harus bekerja masih di dalam negeri.

"TKI bukan menjadi pilihan, walaupun masih ada beberapa warga yang berminat tetapi jumlahnya kecil," katanya lagi.

Iyan menegaskan tetap melakukan pengawasan terhadap warganya yang ingin berangkat menjadi buruh migran.

Selain itu, bagi masyarakat yang ingin menjadi TKI bisa mendaftar langsung ke seketariatnya dan harus melengkapi persyaratan administrasi dan nantinya akan disalurkan ke negara-negara tujuan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017