Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, siaga penuh untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam menyusul tingginya curah hujan disertai angin kencang selama beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Daerah Pemkab Purwakarta Norman Nugraha, di Purwakarta, Selasa, menyampaikan bahwa tingginya curah hujan yang disertai angin kencang berpotensi menimbulkan terjadinya bencana seperti angin puting beliung, longsor, pergerakan tanah dan banjir.
Atas hal tersebut pihaknya meminta seluruh petugas terkait, khususnya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk bersiaga penuh selama 24 jam.
Baca juga: BPBD: Longsor susulan terjadi di di kaki Gunung Anaga Desa Sukamulya Purwakarta
"Pada triwulan pertama 2024, curah hujan masih sangat tinggi. Kita harus bersiaga penuh agar potensi bencana bisa kita antisipasi. Ini juga bagian dari instruksi Penjabat Bupati Purwakarta yang harus dijalankan," katanya.
Norman mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya berbagai bencana alam, selain bersiaga penuh, Pemkab Purwakarta juga terus berkoordinasi dengan TNI-Polri.
"Koordinasi dengan TNI-Polri terus kita lakukan untuk memastikan semua langkah antisipasi bencana bisa berlangsung cepat dan tepat," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk ikut meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana.
Baca juga: BPBD Purwakarta siagakan personel waspadai bencana pada malam tahun baru
Catatan BPBD Purwakarta, dalam tiga bulan pertama di tahun 2024 atau sejak awal Januari hingga Maret, terjadi 116 kali bencana alam akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Bencana itu tersebar di 15 kecamatan di sekitar Purwakarta.
Kepala BPBD Purwakarta Heryadi Erlan mengatakan bahwa saat ini seluruh personel BPBD terus disiagakan, termasuk menyiagakan semua peralatan operasi penanggulangan bencana.
"Kita sudah menindaklanjuti instruksi Bapak Pj Bupati tersebut. Kita sudah memerintahkan semua personel untuk bersiaga penuh. Semua peralatan pendukung bagi operasi penanggulangan bencana juga sudah kita siapkan," katanya.
Baca juga: BPBD Purwakarta sebut 37 bencana alam terjadi pada November 2023
BPBD Purwakarta, kata dia, sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisasi dampak buruk dari masih tingginya intensitas hujan, termasuk potensi terjadinya potensi bencana alam.
"Kita terus memonitor ketat kawasan rawan bencana yang ada di seluruh Purwakarta. Kita terjunkan petugas lapangan untuk melakukan pemantauan ketat mengantisipasi potensi bencana alam," kata Erlan.
Disebutkan, setiap hari ada 18 petugas lapangan BPBD Purwakarta yang melakukan tugas pemantauan ke berbagai kawasan rawan bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sekretaris Daerah Pemkab Purwakarta Norman Nugraha, di Purwakarta, Selasa, menyampaikan bahwa tingginya curah hujan yang disertai angin kencang berpotensi menimbulkan terjadinya bencana seperti angin puting beliung, longsor, pergerakan tanah dan banjir.
Atas hal tersebut pihaknya meminta seluruh petugas terkait, khususnya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk bersiaga penuh selama 24 jam.
Baca juga: BPBD: Longsor susulan terjadi di di kaki Gunung Anaga Desa Sukamulya Purwakarta
"Pada triwulan pertama 2024, curah hujan masih sangat tinggi. Kita harus bersiaga penuh agar potensi bencana bisa kita antisipasi. Ini juga bagian dari instruksi Penjabat Bupati Purwakarta yang harus dijalankan," katanya.
Norman mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya berbagai bencana alam, selain bersiaga penuh, Pemkab Purwakarta juga terus berkoordinasi dengan TNI-Polri.
"Koordinasi dengan TNI-Polri terus kita lakukan untuk memastikan semua langkah antisipasi bencana bisa berlangsung cepat dan tepat," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk ikut meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana.
Baca juga: BPBD Purwakarta siagakan personel waspadai bencana pada malam tahun baru
Catatan BPBD Purwakarta, dalam tiga bulan pertama di tahun 2024 atau sejak awal Januari hingga Maret, terjadi 116 kali bencana alam akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Bencana itu tersebar di 15 kecamatan di sekitar Purwakarta.
Kepala BPBD Purwakarta Heryadi Erlan mengatakan bahwa saat ini seluruh personel BPBD terus disiagakan, termasuk menyiagakan semua peralatan operasi penanggulangan bencana.
"Kita sudah menindaklanjuti instruksi Bapak Pj Bupati tersebut. Kita sudah memerintahkan semua personel untuk bersiaga penuh. Semua peralatan pendukung bagi operasi penanggulangan bencana juga sudah kita siapkan," katanya.
Baca juga: BPBD Purwakarta sebut 37 bencana alam terjadi pada November 2023
BPBD Purwakarta, kata dia, sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk meminimalisasi dampak buruk dari masih tingginya intensitas hujan, termasuk potensi terjadinya potensi bencana alam.
"Kita terus memonitor ketat kawasan rawan bencana yang ada di seluruh Purwakarta. Kita terjunkan petugas lapangan untuk melakukan pemantauan ketat mengantisipasi potensi bencana alam," kata Erlan.
Disebutkan, setiap hari ada 18 petugas lapangan BPBD Purwakarta yang melakukan tugas pemantauan ke berbagai kawasan rawan bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024