Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan berdasarkan informasi dari Balai Besar Wilayah Pemali Juana (BBWS) disampaikan melalui Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie, penutupan tanggul kiri Sungai Wulan membutuhkan waktu sekitar lima hari atau paling lambat sepekan.
Ditemui usai meninjau lokasi jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin, ia mengungkapkan dari tinjauan lapangan titik jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan, sama dengan titik jebolnya tanggul tersebut sebulan yang lalu.
Hanya saja, kata dia, karena debit airnya cukup tinggi, terkesan terdampaknya lebih luas.
Baca juga: Puluhan ribu warga Demak kembali mengungsi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan
Akan tetapi, imbuh dia, karena kita sudah punya pengalaman yang langsung menangani banjir serupa di tempat yang sama, sehingga mulai dari tingkat daerah seperti Pemkab Kudus dan Pemkab Demak sudah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan.
"Termasuk dari Kodam IV Diponegoro, Polda Jateng, hingga Pemprov Jateng juga turun, termasuk dari pusat ada BNPB dan BMKG juga sama," ujarnya.
Sementara untuk mengurangi genangan banjir, maka akan disiapkan mesin pompa penyedot air. Jika penanganan banjir bulan Februari 2024 di Demak mengerahkan 30-an mesin pompa dan hampir dua pekan bisa terkuras, maka nantinya juga akan dilaksanakan seperti itu lagi.
Baca juga: Jumlah pengungsi akibat banjir di Kudus semakin bertambah
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ditemui usai meninjau lokasi jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin, ia mengungkapkan dari tinjauan lapangan titik jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan, sama dengan titik jebolnya tanggul tersebut sebulan yang lalu.
Hanya saja, kata dia, karena debit airnya cukup tinggi, terkesan terdampaknya lebih luas.
Baca juga: Puluhan ribu warga Demak kembali mengungsi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan
Akan tetapi, imbuh dia, karena kita sudah punya pengalaman yang langsung menangani banjir serupa di tempat yang sama, sehingga mulai dari tingkat daerah seperti Pemkab Kudus dan Pemkab Demak sudah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan.
"Termasuk dari Kodam IV Diponegoro, Polda Jateng, hingga Pemprov Jateng juga turun, termasuk dari pusat ada BNPB dan BMKG juga sama," ujarnya.
Sementara untuk mengurangi genangan banjir, maka akan disiapkan mesin pompa penyedot air. Jika penanganan banjir bulan Februari 2024 di Demak mengerahkan 30-an mesin pompa dan hampir dua pekan bisa terkuras, maka nantinya juga akan dilaksanakan seperti itu lagi.
Baca juga: Jumlah pengungsi akibat banjir di Kudus semakin bertambah
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024