Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada generasi muda dan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam penelitian terkait matahari. 
 
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Johan Muhamad mengatakan beberapa universitas yang telah terlibat dalam riset matahari, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
 
"Kami berharap banyak universitas bisa bergabung bersama kami melalui berbagai macam skema, baik itu praktik kerja lapangan atau pun mengerjakan tugas akhir berupa skripsi, tesis, bahkan disertasi di BRIN untuk topik riset matahari dan aktivitasnya," kata Johan dalam dialog yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BRIN punya suplemen kaya nutrisi untuk meningkatkan produktivitas sapi potong
Baca juga: BRIN ungkap alasan terjadinya perbedaan awal puasa dan persamaan Lebaran 2024
 
Selain praktik kerja lapangan, BRIN juga menawarkan skema bagi generasi muda untuk terlibat dengan menjadi periset asisten melalui Program Manajemen Talenta.
 
Johan menuturkan skema itu bisa dimanfaatkan sebagai peluang oleh generasi muda untuk bisa menggunakannya, sehingga bisa terlibat langsung melakukan penelitian matahari.
 
Dia mengakui saat ini Indonesia menghadapi kendala masih sedikitnya sumber daya manusia yang fokus terhadap penelitian matahari, sehingga partisipasi universitas, dosen, maupun institusi penelitian lainnya baik di dalam negeri maupun luar negeri menjadi harapan BRIN agar kendala itu bisa teratasi.

Baca juga: BRIN susun peta jalan keantariksaan yang relevan dan implementatif libatkan berbagai pihak
 
"Kami sangat berharap ada banyak generasi muda menjalin kerja sama melakukan riset supaya sumber daya manusia yang meneliti matahari lebih banyak," ucap Johan.

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024