Depok (Antara Megapolitan) - Sebanyak 115 instansi pemerintah dan swasta di Kota Depok, Jawa Barat, ikut berkontribusi mematikan listrik dalam kegiatan "Earth Hour" yang rutin digelar setiap tahun pada Maret.
"Jika kita bersama-sama melaksanakan Earth Hour rutin, maka akan memberikan perubahan yang besar bagi iklim, khususnya di Kota Depok," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di Depok, Minggu.
Ia sudah mengirimkan surat edaran kepada instansi vertikal dan lembaga terkait, termasuk swasta untuk berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour dengan cara mematikan lampu selama satu jam.
Kegiatan yang dimulai tepat pukul 20.30 WIB-21.30 WIB, Sabtu (25/3) malam, menjadi momentum untuk melakukan penghematan energi dan diharapkan memberikan kontribusi positif bagi perbaikan iklim.
Ia mengatakan melalui aksi mematikan lampu selama satu jam, pemerintah mencoba mendorong dan memberikan motivasi kepada seluruh lembaga dan elemen masyarakat untuk peduli terhadap krisis iklim yang saat ini sedang melanda Indonesia.
"Karena ulah sebagian manusia membuat iklim kita memburuk. Kita perlu melakukan aksi perubahan, tidak hanya untuk satu jam, tapi bisa kita lakukan setiap saat termasuk melakukan pemilahan sampah," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Earth Hour, Rivaldi Ardiansyah mengatakan, Kota Depok termasuk dalam 30 kota di Indonesia yang berpartisipasi dalam aksi mematikan lampu selama satu jam. Aksi ini juga didukung oleh beberapa coffee shop yang ada di Kota Depok.
"Kegiatan ini kita lakukan demi bumi yang lebih baik lagi. Kita juga didukung oleh beberapa coffee shop yang ada di Jalan Margonda," katanya.
Kota Depok telah melakukan kegiatan Earth Hour sejak tahun 2012. Untuk di Indonesia sendiri, Earth Hour telah dilakukan sejak sembilan tahun terakhir.
Earth Hour merupakan kampanye inisiasi publik untuk menyatukan masyarakat di dunia demi satu komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Jika kita bersama-sama melaksanakan Earth Hour rutin, maka akan memberikan perubahan yang besar bagi iklim, khususnya di Kota Depok," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di Depok, Minggu.
Ia sudah mengirimkan surat edaran kepada instansi vertikal dan lembaga terkait, termasuk swasta untuk berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour dengan cara mematikan lampu selama satu jam.
Kegiatan yang dimulai tepat pukul 20.30 WIB-21.30 WIB, Sabtu (25/3) malam, menjadi momentum untuk melakukan penghematan energi dan diharapkan memberikan kontribusi positif bagi perbaikan iklim.
Ia mengatakan melalui aksi mematikan lampu selama satu jam, pemerintah mencoba mendorong dan memberikan motivasi kepada seluruh lembaga dan elemen masyarakat untuk peduli terhadap krisis iklim yang saat ini sedang melanda Indonesia.
"Karena ulah sebagian manusia membuat iklim kita memburuk. Kita perlu melakukan aksi perubahan, tidak hanya untuk satu jam, tapi bisa kita lakukan setiap saat termasuk melakukan pemilahan sampah," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Earth Hour, Rivaldi Ardiansyah mengatakan, Kota Depok termasuk dalam 30 kota di Indonesia yang berpartisipasi dalam aksi mematikan lampu selama satu jam. Aksi ini juga didukung oleh beberapa coffee shop yang ada di Kota Depok.
"Kegiatan ini kita lakukan demi bumi yang lebih baik lagi. Kita juga didukung oleh beberapa coffee shop yang ada di Jalan Margonda," katanya.
Kota Depok telah melakukan kegiatan Earth Hour sejak tahun 2012. Untuk di Indonesia sendiri, Earth Hour telah dilakukan sejak sembilan tahun terakhir.
Earth Hour merupakan kampanye inisiasi publik untuk menyatukan masyarakat di dunia demi satu komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017