Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendorong pemerintah daerah setempat untuk mengelola hasil panen petani dengan memanfaatkan konsep lumbung pangan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar mengatakan legislatif memberikan dukungan dari aspek regulasi agar konsep lumbung pangan yang sejalan dengan program sentra pangan pemerintah pusat ini bisa diimplementasikan secara optimal.

"Kami siap mendukung program ini lewat regulasi karena sektor pertanian memang menjadi mitra kerja Komisi 2. Ke depan kita agendakan rapat dengar pendapat bersama Dinas Pertanian," katanya di Cikarang, Jumat.

Baca juga: DPRD jabarkan tiga gagasan utama membangun Kabupaten Bekasi

Menurut dia konsep ini merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi potensi terjadi inflasi daerah terlebih ketika harga jual beras di pasaran mengalami kenaikan. Pengelolaan swadaya terhadap hasil panen, termasuk membeli langsung beras dari petani dinilai sebagai upaya solutif.

"Kondisi saat ini harga beras masih belum stabil. Seharusnya bisa menjadi evaluasi, pola ini bisa dijadikan program kerja pemerintah daerah. Kita beli lalu kelola hasil panen dan ketika sudah jadi beras, bisa disebar kembali kepada masyarakat dengan harga terendah," ucapnya.

Baca juga: DPRD Bekasi dorong perluasan usaha koperasi

Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Sunandar menilai pengelolaan swadaya terhadap hasil panen petani juga dapat menjadi faktor kunci menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi.

"Kalau subsidi maupun operasi pasar murah itu kan di waktu-waktu tertentu saja, sebagai upaya pemerintah mengendalikan harga saat naik. Melalui konsep lumbung pangan ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian daerah karena berkesinambungan," ucap dia.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Nayu Kulsum menyatakan konsep lumbung pangan dinilai mampu memaksimalkan hasil panen sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah itu.

Baca juga: DPRD Bekasi minta diskresi perbup jumlah siswa

Dia mengungkapkan wilayah Kabupaten Bekasi sepanjang tahun 2023 mampu menghasilkan panen mencapai 500 ribu ton gabah dari sawah eksisting seluas 48 ribu hektare.

Petani masih mampu menghasilkan panen signifikan meski kerap terkendala faktor cuaca yang tidak menentu bahkan sebagian hasil panen mereka juga didistribusikan ke luar daerah.

"Berdasarkan pendataan kami, dari total eksisting 500 ribuan ton hasil panen, beberapa sawah memang tidak hanya diedarkan untuk wilayah Kabupaten Bekasi. Melainkan juga ke luar daerah. Beda nanti kalau konsep lumbung padi mulai diterapkan," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024