Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Saskia Retno Ayu Hapsari, Sp.DV.E menganjurkan untuk tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
"Suhu kulit itu masih panas memang sebaiknya tidak boleh cuci muka. Kita diturunkan dulu suhu kulitnya sekitar 10 menit atau 15 menit habis itu boleh cuci muka," kata Saskia dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Kamis.
Apabila terlalu sering langsung mencuci muka setelah terpapar sinar matahari, kata Saskia, akan membuat kulit menjadi rusak dan lebih kering.
Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat memunculkan bercak-bercak putih di area wajah akibat terjadi pengerutan pembuluh darah di bagian tersebut.
"Kalau suhu kulit meningkat kan terjadi pelebaran pembuluh darah di kulit, itu kan suka bikin merah warna kulit kita. Tiba-tiba disiram air dingin jadi mengkerut pembuluh darahnya, terus makanya itu kadang yang bikin ada bercak-bercak putih," kata Saskia.
Dokter yang praktik di RSUD Tarakan Jakarta itu juga mengingatkan untuk tidak terlalu sering mencuci muka, karena dapat mengakibatkan kulit menjadi rusak dan mudah terkena iritasi.
"Kulit itu ada tipe-tipenya, mungkin tahunya ada jenis kulit kering, normal, berminyak, kombinasi. Ada aktivitas di ruangan saja ada yang aktivitas di luar. Jadi itu semua menentukan berapa sering kita cuci muka," ujarnya.
Bagi yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan, Saskia menganjurkan untuk mencuci muka sebanyak dua kali sehari yakni pada pagi dan malam hari.
Sementara bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan sehingga lebih sering terkena debu dan kotoran atau memiliki jenis kulit wajah berminyak, dianjurkan untuk mencuci muka sebanyak tiga kali sehari.
"Jangan terlalu sering juga, nanti kulitnya rusak malah gampang iritasi," saran Saskia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter anjurkan tidak langsung mencuci muka setelah terpapar matahari
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Suhu kulit itu masih panas memang sebaiknya tidak boleh cuci muka. Kita diturunkan dulu suhu kulitnya sekitar 10 menit atau 15 menit habis itu boleh cuci muka," kata Saskia dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Kamis.
Apabila terlalu sering langsung mencuci muka setelah terpapar sinar matahari, kata Saskia, akan membuat kulit menjadi rusak dan lebih kering.
Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat memunculkan bercak-bercak putih di area wajah akibat terjadi pengerutan pembuluh darah di bagian tersebut.
"Kalau suhu kulit meningkat kan terjadi pelebaran pembuluh darah di kulit, itu kan suka bikin merah warna kulit kita. Tiba-tiba disiram air dingin jadi mengkerut pembuluh darahnya, terus makanya itu kadang yang bikin ada bercak-bercak putih," kata Saskia.
Dokter yang praktik di RSUD Tarakan Jakarta itu juga mengingatkan untuk tidak terlalu sering mencuci muka, karena dapat mengakibatkan kulit menjadi rusak dan mudah terkena iritasi.
"Kulit itu ada tipe-tipenya, mungkin tahunya ada jenis kulit kering, normal, berminyak, kombinasi. Ada aktivitas di ruangan saja ada yang aktivitas di luar. Jadi itu semua menentukan berapa sering kita cuci muka," ujarnya.
Bagi yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan, Saskia menganjurkan untuk mencuci muka sebanyak dua kali sehari yakni pada pagi dan malam hari.
Sementara bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan sehingga lebih sering terkena debu dan kotoran atau memiliki jenis kulit wajah berminyak, dianjurkan untuk mencuci muka sebanyak tiga kali sehari.
"Jangan terlalu sering juga, nanti kulitnya rusak malah gampang iritasi," saran Saskia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter anjurkan tidak langsung mencuci muka setelah terpapar matahari
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024